KASIH KARUNIA ALLAH YANG TAK TERBATAS
Dipublikasikan pada 06 Desember 2022
2 min baca

Bacaan: Roma 15:14-21

... karena kasih karunia yang telah dianugerahkan Allah kepadaku ...

aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah ....

(Rom. 15:15-16)

Seorang guru bertanya kepada murid-muridnya: Apa tandanya bahwa fajar telah menyingsing? Seorang murid menjawab: jika kita sudah bisa membedakan pohon kelapa dari pohon mangga. Si guru menggelengkan kepalanya. Murid yang lain menjawab: jika kita sudah bisa membedakan kambing dari sapi. Si guru tetap menggelengkan kepalanya, kemudian berkata kepada murid-muridnya, “Tanda fajar telah menyingsing adalah ketika kalian sudah bisa melihat wajah saudara kalian.”

Jemaat Kristen Mula-Mula sering kali bertikai tentang persoalan apakah anugerah Allah diberikan hanya kepada orang-orang Yahudi saja, atau juga kepada orang-orang bukan Yahudi. Menyikapi persoalan ini Rasul Paulus mengingatkan bahwa kasih karunia Allah tidak dibatasi hanya pada sekelompok orang tertentu saja. Ia bahkan mengatakan dengan bangga bahwa Allah telah memilihnya untuk menjadi rasul bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi.

Kita sering juga memiliki pemahaman yang keliru seperti Jemaat Roma. Kita membatasi kasih karunia Allah hanya untuk diri kita saja. Persis seperti seorang anak manja yang mengklaim bahwa semua hadiah dari orangtuanya diberikan hanya bagi dirinya seorang, bukan untuk dibagikan juga kepada saudarasaudaranya yang lain. Kita lupa bahwa Allah adalah Allah yang Mahakasih. Kasih karunia-Nya tidak pernah bisa dibatasi oleh siapa pun juga, termasuk diri kita. Jika kita tidak mau berbagi, Ia akan memilih orang lain untuk membagikannya.

DOA:

Ya Tuhan Sang Maharahim, kami bersyukur atas kasih-Mu yang tak terbatas. Biarlah kasih itu pula yang kami hidupi. Amin.

Kategori
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
7 Orang Membaca