Bacaan: Lukas 19:28-40
Mega korupsi BUMN Pertamina yang terjadi dan terungkap beberapa waktu yang lalu menimbulkan dampak yang luar biasa. Beberapa media menginformasikan bahwa nilai kerugian negara dalam kurun waktu tahun 2018-2023 ditaksir mencapai satu kuadriliun rupiah. Angka yang sangat fantastis. Selain itu, kerugiannya pun langsung bisa dirasakan oleh masyarakat yang menggunakan produk BUMN tersebut. Dalam kasus korupsi inilah, masyarakat bisa melihat kebobrokan moral para pejabat, di mana telah terjadi penyalahgunaan kewenangan jabatan untuk memperkaya diri sendiri. Tentu saja, masih banyak lini dan sektor di negara ini yang menunjukkan bobroknya integritas para elite. Tentu ini menjadi keprihatinan kita sebab negara ini menjadi makin miskin keteladanan.
Kebobrokan para elite juga terjadi di Yerusalem. Siapa mereka? Ada golongan politisi yang punya kekuasaan besar seperti Pilatus dan Herodes, ada juga golongan pemimpin agama seperti Hanas dan Kayafas. Mereka adalah kelompok yang selalu berebut popularitas di mata orang banyak. Dengan kewenangan yang mereka punya, mereka mengintimidasi rakyat bahkan tak jarang menempuh jalan kekerasan. Mereka suka mempertontonkan dan memamerkan simbol-simbol kekuasaan agar orang banyak menjadi takut dan segan. Rakyat menjadi hilang arah, mereka tak punya panutan sebab para pemimpinnya hanya peduli dengan diri mereka sendiri.
Yesus masuk ke Yerusalem tentu punya makna penting di tengah kehausan orang banyak akan keteladanan. Pilihan Yesus dengan menunggang keledai menjadi kontra bagi sikap pemimpin Yerusalem yang memilih tunggangan-tunggangan yang besar dan perkasa. Dengan gaya demikian, Yesus menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus memiliki kelemahlembutan-kesederhanaan, kepeduliaan dan mengupayakan jalan perdamaian ketimbang kekerasan. Itulah keteladanan yang dibutuhkan oleh Yerusalem yang masih relevan untuk diteruskan oleh gereja hari ini.
Mari belajar dari Yesus. Jika kita makin sukar mendapat panutan dalam hidup, maka Yesus adalah sumber keteladanan yang sejati, yang seturut dengan kehendak Bapa. Amin.