TANDA LUKA
Dipublikasikan pada 15 April 2023
2 min baca

Bacaan: Yohanes 20:11-20

Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. (Yoh. 20:20).

Kristus bangkit dengan tubuh-Nya. Realitas ini menjadi dasar pengakuan iman (credo) akan kebangkitan daging. Namun, tubuh kebangkitan Kristus tidak sama dengan tubuh-Nya saat Ia belum disalibkan. Tubuh Yesus dapat menembus ruang dan waktu. Ia Mahahadir (omnipresence), sekaligus Mahatahu (omniscience). Namun, tanda luka-luka saat Ia disalibkan masih berbekas walau telah mengenakan tubuh kemuliaan.

Tanda luka Kristus itu sekaligus menjadi identitas bahwa Ia adalah Yesus, Sang Mesias dari Nazaret. Ia bukan sosok orang lain yang mirip seperti diri-Nya. Ia adalah Yesus anak Maria, bukan sosok salah seorang murid-Nya. Karena itu, Yesus menjumpai para murid-Nya dengan menunjukkan tangan dan lambung-Nya yang tertikam. Ia meneguhkan para murid-Nya dengan mengaruniakan damai sejahtera. Yesus juga memulihkan setiap orang yang terluka dengan luka-luka-Nya. Dalam kebangkitan-Nya, Yesus adalah Sang Penyembuh yang terluka.

Karakter kita yang semula baik sering berubah saat dilukai. Kita merasa puas saat mampu melukai orang-orang yang menyakiti kita. Tanda luka yang kita alami menjadi dasar pembenaran untuk melakukan kekerasan. Bersekutu dengan Kristus yang bangkit justru berarti menjadikan setiap luka-luka yang kita alami menjadi motif untuk memberi pemulihan, penyembuhan, dan damai sejahtera. Tanda luka yang kita alami menjadi identitas diri untuk mengasihi tanpa syarat.

DOA:

Kristus, mampukanlah kami untuk mengubah luka-luka batin yang kami alami menjadi sumber kekuatan untuk mengasihi dan mengampuni. Amin.

Kategori
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
6 Orang Membaca