KASIH ALLAH UNTUK SELURUH BANGSA INDONESIA
Dipublikasikan pada 20 Agustus 2023
4 min baca

Bacaan: Yesaya 56:1, 6-8

Beberapa tahun belakangan ini ada sebuah tema yang begitu renyah diperbincangkan oleh masyarakat Indonesia, yakni tentang Politik Identitas. Sejatinya Politik Identitas merupakan kegiatan sosial-politik yang merangkul persamaan-persamaan identitas (etnis, ras, suku dan agama) untuk membawa aspirasi, tuntutan kepentingan, demi perwujudan keadilan. Akan tetapi, dewasa ini Politik Identitas menjadi sebuah kegiatan sosial politik yang merangkul yang sama namun sekaligus menyingkirkan yang berbeda. Lihat saja munculnya golongan yang satu menyerang golongan lainnya. Hal ini memiliki dampak serius yang menggelisahkan. Politik Identitas kini malah menjadi sebuah kegiatan yang berpotensi memecah-belah kehidupan berbangsa.

Apakah ada dampaknya bagi perkembangan kehidupan beriman kita? Tentu saja ada. Mungkin kita belum merasakannya secara langsung. Tetapi Politik Identitas dapat membuat kita begumul serius untuk bisa menerima bahwa Kasih Allah untuk Seluruh Bangsa Indonesia. Kita yang mulai terwarnai oleh Politik Identitas, bisa jadi ingin agar kasih Allah hanya untuk sebagian anak Bangsa, ya kita-kita yang percaya pada Yesus saja atau bahkan ya kita-kita yang jemaat Gereja Kristen Indonesia saja.

Padahal kita mengenal dari Yesaya 55:3-5:

Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud. Sesungguhnya, Aku telah menetapkan dia menjadi saksi bagi bangsa-bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi suku-suku bangsa; sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa yang tidak kaukenal, dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari kepadamu, oleh karena TUHAN, Allahmu, dan karena Yang Mahakudus, Allah Israel, yang mengagungkan engkau.

Melalui ayat-ayat ini kita mengetahui bahwa perjanjian antara Allah dengan umat Israel akan mengalami perluasan. Perjanjian Allah akan diperkenalkan pula kepada bangsa-bangsa yang tidak dikenal. Pengenalan itu tentu akan mendatangkan respons dari para pendengar. Tuhan akan menerima semua pendengar yang mau hidup dalam/ sesuai kehendak-Nya.

Oleh karena itu kita membaca dalam Yesaya 56:7-8

Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa. Demikianlah firman Tuhan ALLAH yang menghimpun orang-orang Israel yang terbuang: Aku akan menghimpunkan orang kepadanya lagi sebagai tambahan kepada orang-orangnya yang telah terhimpun."

Demikianlah kasih Tuhan Allah kita. Kasih Allah yang teguh dan pasti kepada Daud begitu melimpah hingga dapat dirasakan seluruh Bangsa. Dengan demikian kita diperkenalkan Allah bahwa kasih dan perjanjian-Nya bukan tentang pengecualian atau pembatasan. Sebab Perjanjian Allah dengan umat perjanjian adalah sebuah jembatan yang dapat menghubungkan manusia (apapun latar belakang identitasnya) dengan kasih Allah. Atau dengan kata lain melalui perjanjian yang terbentuk antara Allah dengan umat perjanjian (/umat percaya/ umat Kristiani), Allah memperkenalkan pada dunia bagaimana kasih-Nya yang besar itu.

Maka, ketika hari ini kita menggumulkan tentang kasih Allah bagi seluruh bangsa Indonesia sebenarnya kita sedang ditantang oleh Kasih Allah untuk melampaui gempuran Politik Identitas yang ada. Sebab Politik Identitas dapat membuat kita hanyut dalam kebiasaan-kebiasaan diskriminatif yang dinormalkan lingkungan. Selain itu, Politik Identitas juga dapat membuat kita bersikap apatis (pasrah, tidak peduli, atau menarik diri) dalam menghadapi keadaan. Marilah kita menjadi umat Allah yang terbuka untuk memandang sekeliling kita. Lihatlah seperti Allah melihat, bekaryalah seperti Allah berkarya, mengasihilah seperti Allah mengasihi. Rasakan kuasa kasih Allah dalam diri kita dan sebarkan kasih Allah untuk seluruh bangsa Indonesia dengan keterlibatan kita bekerja sama dengan pihak-pihak lain yang bersama-sama berjuang untuk memajukan Indonesia sebagai negara kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisah-pisahkan oleh Politik Identitas.

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
17 Orang Membaca