MELAWAN IKLIM NEGATIF
Dipublikasikan pada 12 Mei 2023
2 min baca

Bacaan: Kisah Para Rasul 27:13-38

Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasihatkan kamu, supaya kamu tetap bertabah hati, sebab tidak seorang pun di antara kamu yang akan binasa, kecuali kapal ini. (Kis. 27:22)

Dalam sebuah persidangan gereja, terjadi perdebatan antara pihak-pihak yang pandangannya berseberangan. Seruan pimpinan sidang pun mulai diabaikan. Emosi para peserta mulai tersulut karena iklim persidangan yang tidak baik. Tibatiba berdirilah seorang pendeta senior dan berkata, “Mari kita mohon hikmat Tuhan untuk menyelesaikan persoalan ini.” Ia pun langsung memimpin doa. Setelah doa, semua peserta langsung terdiam. Persidangan pun dilanjutkan dan keputusan dapat diambil dengan penuh damai dan penerimaan satu sama lain.

Pengalaman tersebut membuat saya memiliki gambaran yang lebih nyata pada situasi Paulus. Di tengah rasa takut, panik, dan bingung yang dialami para penumpang kapal, Paulus berdiri dengan penuh ketenangan sambil memberikan nasihat dan kekuatan. Paulus tidak turut larut dalam situasi itu. Iman kepada Kristus menyadarkan Paulus akan adanya pengharapan di tengah situasi sulit. Itulah yang ia wartakan melalui sikapnya yang tetap tenang dan akhirnya menular pada orang-orang di sekitarnya.

Dalam kehidupan, tidak jarang kita menghadapi situasi yang dipenuhi dengan iklim negatif. Ia cepat menular pada diri kita. Karena itu, awasilah diri terhadap iklim-iklim negatif di sekitar kita. Iman kepada Kristus semestinya membuat kita tetap tenang dan anti panik dalam menghadapi segala sesuatu. Iklim positif terbangun, Injil pun makin tersiar!

REFLEKSI:

Iman kepada Kristus memampukan kita membawa iklim-iklim positif di tengah kesulitan dan kesukaran sekalipun.

Kategori
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
7 Orang Membaca