KUASA-NYA MEMBEBASKANKU DARI BERHALA
Dipublikasikan pada 28 Januari 2024
4 min baca

Bacaan: 1 Korintus 8 : 1 - 13

“yang terutama di dalam hidup ini, meninggikan nama Yesus … memuliakan Nama-Nya …” Itulah sepenggal syair dari lagu “Yang Terutama”.

Pesan dari lagu ini mengingatkan kita bahwa hal yang utama dan terutama sekaligus menjadi tujuan hidup kita sebagai orang beriman kepada Kristus ialah meninggikan serta memuliakan Kristus di dalam seluruh keberadaan kehidupan kita.

Namun, ada begitu banyak hal yang bisa mengalihkan fokus iman kita dari Tuhan bahkan membawa kita melangkah menjauh dari Tuhan. Mulai dari berbagai macam persoalan, pergumulan, ritual keagamaan, hobi, kekayaan, kekuasaan, hal-hal materi lainnya dan sebagainya.

Semua itu dapat menjadi ‘berhala’ yang bukan hanya membuat kita menduakan Tuhan tapi juga memberikan kesaksian buruk atau tidak berbuah berkat bagi sesama.

Melalui Surat 1Korintus 8:1-13, Rasul Paulus menegur jemaat di Korintus agar mereka yang ‘memiliki pengetahuan’ iman yang dewasa dapat memberikan contoh atau menjadi teladan khususnya bagi orang-orang yang baru percaya kepada Kristus.

Pada waktu itu, ada jemaat yang ‘kuat’ (kaya dan dewasa rohani) diundang dalam perjamuan yang diadakan di kuil berhala dan ikut memakan ‘daging yang dipersembahkan kepada berhala’.

Memang mereka memahami bahwa makanan yang mereka makan tidak mempengaruhi apa-apa dalam hubungan dengan Allah. Artinya, mereka tetap menyembah kepada Allah, bukan kepada ‘allah’ lain karena mereka meyakini bahwa tidak ada kuasa apapun yang lebih besar dari kuasa Allah.

Namun, ada hal lain yang mereka abaikan, yaitu tindakan mereka dengan ‘memakan daging’ tersebut telah menjadi ‘batu sandungan’ bagi petobat-petobat yang baru.

Karena itu, jemaat di Korintus yang dewasa rohani tidak boleh bersikap cuek, tidak peduli atau mengabaikan mereka yang sedang lemah rohani atau belum mengalami pertumbuhan iman yang baik.

Dalam hal ini, kuasa Kristus telah membebaskan kita dari berhala supaya:

Pertama, kita terus bertumbuh mengenal dan mengasihi Allah. Kuasa Kristus telah membawa kita untuk semakin mengenal dan mengasihi Allah dengan tidak mendekatkan maupun melekatkan hidup kita pada dunia.

Hanya di dalam kuasa Kristus, kita bukan hanya mengatakan ‘tidak’ pada dunia tapi juga mengatakan ‘ya’ untuk melakukan kehendak Allah sebagai bukti pengenalan dan wujud nyata kasih kita kepada-Nya.

Kedua, kita terus berbuah berkat bukan menjadi batu sandungan. Kuasa Kristus bukan hanya memampukan kita untuk membedakan mana yang benar dan salah tapi sampai melakukan apa yang benar di hadapan Allah.

Kuasa Kristus memang sanggup membebaskan kita dari ‘berhala’ apapun tapi juga memberikan kita tanggungjawab untuk menunjukkan perbuatan iman kita kepada sesama.

Jadi, kuasa Kristus membebaskan kita dari berhala agar kita selalu hidup mengutamakan Allah di atas segalanya serta dapat bersaksi mewartakan Injil melalui kata, perbuatan, sikap dan perilaku hidup kita setiap hari.

Lepaskan!. Tanggalkan ‘berhala’ apapun yang membuat kita menduakan Tuhan dan menjadi ‘batu sandungan’ bagi sesama. (LH)

“Memang ada banyak hal yang dapat menjadi

‘berhala’ di dalam kehidupan kita.

Namun kita selalu memiliki pilihan untuk berada di dekat Allah

dan tidak melekatkan hati pada hal lain selain pada Allah.”

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
8 Orang Membaca