IMAN SEBAGAI KEBENARAN
Dipublikasikan pada 02 Januari 2023
2 min baca

Bacaan: IMAN SEBAGAI KEBENARAN

Ibrani 11:1-12

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. (Ibr. 11:1)

Kebenaran sering kali dibatasi hanya pada hal-hal yang dapat diverifikasi dengan panca indera dan bisa dinalar dengan logika. Padahal, pengalaman sudah membuktikan bahwa kebenaran itu melampaui logika. Kebenaran tidak selalu bisa dilihat dengan mata yang terbatas jarak pandangnya, tetapi ia ada dan dialami oleh orang beriman dari masa ke masa.

Firman hari ini menyuguhkan kesaksian iman yang sulit diterima kalau manusia hanya bersandar pada rasio dan indera yang terbatas. Sebab, ada kuasa yang tak terlihat yang menciptakan dunia dan segala sesuatu yang hari ini manusia lihat. Habel, Henokh, juga Abraham dan Sara, mengalami Allah yang melingkupi dan memenuhi hidup mereka dengan berkat yang tidak bisa mereka prediksi dan amati sebelumnya. Namun, Allah menjanjikan berkat itu kepada mereka, dan mereka meresponsnya dengan iman. Semua terjadi menurut kuasa dan waktu Tuhan. Karena itu, penulis Ibrani menyimpulkan bahwa iman adalah dasar dari harapan dan bukti dari apa yang belum kelihatan.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, perjalanan di tahun yang baru ini memang masih terselubung kabut misteri. Namun, kita patut mengamini iman sebagai kebenaran. Apa yang akan terjadi nanti tak terjangkau oleh logika dan mata kita. Namun, sebagaimana Allah menyertai dan memberkati para orang beriman di masa lalu, Allah pun berjanji menyertai kita di masa kini. Peganglah janji Tuhan itu sebagai kebenaran iman.

REFLEKSI:

Iman adalah fondasi kokoh yang menopang setiap kaki yang berjalan gontai untuk meraih asa dan janji Tuhan di sepanjang perjalanan.

Kategori
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
5 Orang Membaca