TEGUH MENJADI SAKSI
Dipublikasikan pada 25 November 2024
2 min baca

Bacaan: Wahyu 11:1-14

Tiga setengah hari kemudian masuklah roh kehidupan dari Allah ke dalam mereka, sehingga mereka bangkit dan semua orang yang melihat mereka menjadi sangat takut.

(Wahyu 11:11)

Kitab Wahyu adalah surat pastoral yang dituliskan berdasarkan penglihatan Yohanes di Pulau Patmos. Tujuan surat ini adalah agar tujuh jemaat di Asia Kecil yang teraniaya dapat terus teguh dalam iman mereka.

Dalam bagian Wahyu 11:1-14, Yohanes meneguhkan saksisaksi Allah yang bertahan dalam penderitaan dan penganiayaan. Para saksi ini dilambangkan sebagai dua pohon zaitun dan dua kaki pelita yang berdiri di hadapan Tuhan. Pohon zaitun melambangkan urapan Allah, sedangkan kaki pelita berarti terang. Ada pula yang menafsirkan bahwa pohon zaitun dan kaki pelita itu berarti minyak yang membuat pelita itu terus menyala. Keduanya menunjukkan tentang keteguhan dalam menjalani tugas sebagai saksi. Ketika misi mereka selesai, digambarkan bahwa binatang buas yang muncul dari jurang akan membunuh mereka, dan jenazah mereka akan dibiarkan tergeletak di jalan selama tiga setengah hari, dan orang-orang dari segala bangsa akan melihatnya. Kemudian Allah akan menghidupkan mereka kembali, yang akan menjadi suatu kejutan besar bagi orangorang yang melihatnya. Kebangkitan mereka akan diikuti oleh gempa bumi besar yang menghancurkan sebagian besar kota dan banyak orang akan takjub serta memuliakan Allah.

Pesan pastoral dari Kitab Wahyu ini ditujukan bagi kita sebagai saksi Kristus di tengah dunia. Ada banyak tantangan, penolakan, bahkan hambatan bagi kita yang bersaksi bagi Kristus. Namun, tetaplah setia sebab TUHAN akan meneguhkan kesaksian kita bagai pelita yang menerangi dunia, sehingga orang akan takjub dan memuliakan Allah.

REFLEKSI:

Hambatan dalam bersaksi selalu ada di dunia. Apakah kita mau tetap teguh bersaksi atau menyerah begitu saja?

Kategori
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
6 Orang Membaca