MENJAGA LIDAH DAN JARI
Dipublikasikan pada 15 September 2024
3 min baca

Bacaan: Yakobus 3:1-12

Adalah Ronin Shimizu, bocah 12 tahun asal Negara Bagian California. Ronin adalah seorang yang periang. Oleh karena itu Ronin memilih pemandu sorak (cheer leader) sebagai ekstra kulikuler di Sekolah Menengah Pertama Folsom, kota Sacramento tempat ia menuntut ilmu. Di antara teman-temanya yang ikut ekstra kulikuler pemandu sorak hanya dialah anak laki-laki satu-satunya. Hal ini memancing reaksi teman-temannya, mereka mengejek Ronin habis-habisan. Ronin pun bereaksi, namun dengan reaksi yang tidak di sangka semua orang. Ronin si Periang itu memilih mengakhiri hidup, ia bunuh diri! (03/12/14) Penyesalan dan kesedihan dari teman-temannya tiada arti. Taburan bunga, nyala lilin dan doa menghantar kepergian Ronin untuk selama-lamanya!

Kisah ini mengingatkan kita akan Yakobus yang berkata: “Lidah pun adalah api; ia dapat merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh…” (Yak.3:6a). Yakobus memperingatkan dengan keras bahwa lidah punya pengaruh yang besar dan bisa berbahaya. Mengapa Yakobus begitu keras mengingatkan bahaya sebuah perkataan manusia? Sejatinya, para pembaca surat Yakobus – pengikut Yesus – tidak ada masalah dengan pengajaran. Namun, mereka bermasalah dalam tingkah laku kehidupan sesehari, salah satunya kurang dapat mengendalikan lidah (3:1- dst).

Dalam kehidupan gereja, banyak orang bertahan dalam iman ketika dianiaya. Namun, seringkali tidak ketika mereka memasuki adu argumentasi. Kita menyadari dan mungkin melihat perpecahan di dalam gereja. Sungguh disayangkan kita harus menerima kenyataan bahwa banyak orang hengkang dari gereja bahkan meninggalkan imannya karena perkataan sesama yang menusuk hatinya, karena mereka digosipkan, difitnah, dan tidak ditegur sapa. Terlebih hari ini bukan hanya lidah yang perlu dijaga, tapi jari-jemari pun juga patut di jaga. Sebab jari-jemari juga bisa mengungkap apa yang hendak diperkatakan oleh lidah.

Oleh karena itu menjadi menarik dan baik ketika kita hari ini merenungkan tema “Menjaga Lidah dan Jari.” Sebab dengan menjaga lidah kita dapat menjaga kehidupan. Dengan menjaga jari kita dapat memelihara peradaban. Salah satu contoh dari menjaga lidah dan jari adalah dengan jalan mencegah diri tidak terlibat membagikan isu/ gosip. Kalau kita anggap kita harus mengklarifikasi, maka biarlah kita mengklarifikasi kepada pihak yang benar dan terlibat. Jangan biarkan diri kita menjadi penembak jitu yang mengakhiri kehidupan seseorang karena perkataan dalam keseharian atau ketikan kita sebagaimana orang-orang di sekitar Ronin 10 tahun yang lalu.

Kiranya Tuhan memampukan kita menjaga lidah dan jari.

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
4 Orang Membaca