JALAN YANG MEMPERJUMPAKAN
Dipublikasikan pada 07 Mei 2023
2 min baca

Bacaan: Yohanes 14:1-14

Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yoh. 14:6)

Alain de Lille, seorang teolog asal Prancis abad ke-12, menyatakan bahwa kesungguhan hati orang-orang yang mencari Tuhan berhasil membawa mereka berziarah ke Roma dengan beragam cara. Ia menggambarkan hal ini lewat sebuah syair yang salah satu barisnya terinspirasi dari keadaan riil kota Roma. “Banyak jalan menuju Roma,” tulis Alain; syair yang tak disangka Alain akan menjadi terkenal sampai hari ini.

Apakah memang ada banyak jalan untuk berjumpa dengan Allah? Bukankah dalam Yohanes 14:6, Yesus menyatakan bahwa tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui-Nya? Ya! Dalam iman Kristen, keyakinan itu tidak perlu lagi diperdebatkan. Namun, perlu kita ingat kalau ayat ini tidak hanya menyatakan Yesus sebagai jalan. Ia juga kebenaran dan hidup. Meski kita sudah di jalan-Nya, tidak satu pun yang dapat berjumpa dengan Bapa jika hidupnya tidak benar dan tidak mencerminkan hidup yang diteladankan Kristus. Ibaratnya kita sudah di jalan yang benar, tetapi kita kehabisan bensin.

Alih-alih eksklusif, ayat ini semestinya menjadi alat ukur bagi kita yang mengklaim sudah berada di jalan Kristus. Apakah kita sudah terbuka untuk dibenarkan dari dosa dan kebiasaan yang tidak baik? Apakah hidup kita sudah mencerminkan Kristus yang menegakkan Kerajaan Allah bagi seluruh ciptaan? Jika kita punya kesungguhan hati untuk melakukannya, apa pun jalan hidup yang ditempuh pasti memperjumpakan kita dengan Allah.

REFLEKSI:

Iman kepada Kristus sebagai jalan dan kebenaran dan hidup mendorong kita untuk selalu hidup benar dan meneladani tindakan-Nya.

Kategori
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
10 Orang Membaca