SEJARAH KELAM YANG BERULANG
Dipublikasikan pada 01 Maret 2024
2 min baca

Bacaan: Kisah Para Rasul 7: 30-40

Musa ini, yang telah mereka tolak dengan mengatakan: Siapa yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim?

(Kis.7: 35a)

Jangan menjadi seperti keledai bodoh yang jatuh pada lubang yang sama. Ungkapan ini sudah kerap kita dengar. Ungkapan indah yang mengingatkan kita untuk belajar dari pengalaman hidup. Namun, tak semua orang yang mendengar mengindahkannya. Alhasil, kita sering mendapati sejarah kelam yang terus berulang.

Dahulu Musa ditolak Israel. Padahal, Musa dipilih Tuhan untuk memimpin mereka keluar dari Mesir. Musa mendapatkan panggilan Tuhan, dan ia memiliki hati yang tulus untuk melayani saudara sebangsanya itu. Ia juga yang menyampaikan Taurat Tuhan bagi Israel. Sekarang, Stefanus yang ditolak. Padahal, Stefanus juga adalah seorang pelayan Tuhan. Ia penuh dengan hikmat dan ia menyampaikan kebenaran Allah di dalam Kristus kepada orang Israel dengan tulus. Namun, beberapa orang yang berakal bulus memengaruhi orang lain untuk menolaknya. Bahkan, mereka memfitnah Stefanus dan membawanya ke Mahkamah Agama. Bangsa yang keras kepala ini mengulang kesalahan yang sama. Mereka menolak para pemimpin dan utusan Tuhan.

Sejarah adalah guru. Ia menyajikan pengalaman dan nilai supaya manusia belajar. Karena manusia tidak belajar dari sejarah, maka kisah kelam selalu berulang. Kisah penolakan, diskriminasi, pelanggaran HAM, hingga kekerasan dan ketidakadilan. Bahkan, ada yang melakukan semua kekejian ini atas nama agama. Padahal, agama mengajarkan kita supaya memiliki hati yang bijaksana dan hidup dengan penuh cinta.

REFLEKSI:

Belajar dari sejarah, belajar dari pengalaman yang sudah dilewati hendaknya membuat kita semakin berhikmat.

Kategori
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
8 Orang Membaca