‘KU INGIN MENJADI SENJATA TERANG!
Dipublikasikan pada 10 September 2023
3 min baca

Bacaan: Roma 13:8-14

Jika seseorang memiliki kasih, apakah mungkin ia akan mencuri milik sesamanya? Jika seseorang memiliki kasih, apakah mungkin ia akan mengucapkan saksi dusta tentang sesamanya? Jika seseorang memiliki kasih, apakah mungkin ia akan membunuh sesamanya? Jelas sekali jawabannya, tentu tidak. Jika seseorang memiliki kasih, tentu ia tidak akan berbuat jahat terhadap sesamanya. Karena itulah, kasih adalah kegenapan hukum Taurat. Hukum Taurat hanya terpenuhi bila seseorang memiliki dan mengedepankan kasih, bukan sebatas menjalankannya sebagai sebuah peraturan atau larangan bersama. Karena itulah Paulus kepada Jemaat di Roma menasehatkan agar Jemaat itu senantiasa hidup dalam kasih. Kasih menjadi bagian penting yang harus diwujudnyatakan oleh Jemaat di Roma, juga kita hari ini. Kasih yang seperti apa?

Paulus menasehatkan soal kasih ini dengan mengingatkan bahwa kegelapan telah berlalu. Kasih menjadi bukti nyata bahwa seseorang telah menanggalkan perbuatan-perbuatan yang jahat. Karena itulah, mereka yang tidak hidup dalam kegelapan harus membuahkan kasih. Hidup dalam terang tak lagi melakukan berbagai tindakan yang mendatangkan dosa. … jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Dengan menyebutkan contoh-contoh tindakan kegelapan tersebut, Paulus menunjukkan bahwa dosa dan kejahatan hanya berpusat pada diri sendiri, pada pemuasan nafsu dan kepentingan sendiri. Tentu, sikap macam ini bertolak belakang dengan kasih sebab kasih tidak hanya mementingkan diri sendiri namun juga memedulikan kepentingan sesama. Kasih tidak hanya memikirkan kesenangan-kesenangan pribadi namun juga bagaimana mengupayakan sukacita dan damai sejahtera bagi orang lain.

Karena itulah, hidup dalam terang harus senantiasa mengedepankan kasih. Bagaimana kasih itu dinyatakan maka sebagaimana nasehat Paulus kita dapat meneladani kasih yang ditunjukkan Tuhan Yesus. Ia dengan total mengasihi manusia berdosa. Ia menunjukkan bagaimana kasih memerlukan pengorbanan. Keteladanan Tuhan Yesus dalam melakukan kasih inilah yang menjadi kelengkapan penting bagi kita hidup di dalam terang. Pada akhirnya, dengan kasih seperti itulah, kita menjadi senjata terang yang dapat melawan kegelapan. Kejahatan-kejahatan yang terjadi di sekitar kita harus dilawan bukan dengan kejahatan pula. Namun, berbagai kejahatan hanya dapat dilawan dan dikalahkan dengan kasih. Jika kita melawan kejahatan dengan kejahatan, membalas kejahatan dengan kejahatan, maka itu artinya kita masih tetap ada dalam kegelapan, bukan di dalam terang. Oleh sebab itu, kasih menjadi senjata yang ampuh yang mendorong lahirnya pengharapan : bahwa kuasa dosa dapat dikalahkan. Jika kejahatan hanya menimbulkan keputusasaan, maka hidup dengan kasih menjadi upaya kita untuk beralih dari “malam yang gelap menuju siang hari”. Kiranya Tuhan menolong kita. Amin.

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
14 Orang Membaca