PENGHIBUR KALA DUKA
Dipublikasikan pada 27 Juni 2024
2 min baca

Bacaan: Ratapan I :16-22

Karena itulah aku menangis, mataku mencucurkan air, karena jauh dariku penghibur yang dapat menyegarkan jiwaku.. (Rat. 1:16)

Salah satu bentuk pelayanan kedukaan yang dilakukan oleh gereja adalah ibadah penghiburan bagi keluarga yang berduka. Pelayanan ini menjadi penting, karena di tengah duka yang dialami, perlu ada orang yang hadir dan mendukung keluarga agar mereka tak merasa sendiri, karena kedukaan bila berjumpa dengan perasaan sendiri, akan membuat situasi menjadi lebih berat untuk dijalani.

Dalam kitab Ratapan kita bisa merasakan keluh kesah umat ketika Yerusalem runtuh. Kota yang menjadi kebanggaan bangsa Israel menjadi tak berbekas, hanya menyisakan puing-puing. Di tengah kesedihan itu, tidak ada orang yang datang menghibur dan menyegarkan jiwa, malah mereka semakin tertekan, karena kekuatan musuh semakin besar dan tak dapat lagi dibendung. Betapa pilunya mereka menjalani hidup, karena tak ada yang menghibur, tak ada yang memberikan mereka kekuatan.

Pengalaman bangsa Israel menjadi pembelajaran penting bagi kita. Dalam perjalanan hidup, ada orang-orang yang mengalami kerentanan, yaitu merasa sendiri. Sewajarnya kita hadir sebagai penghibur yang menyegarkan jiwa mereka yang sedang dalam pergumulan. Kita perlu meminta kepada Tuhan kepekaan untuk dapat melihat orang di sekeliling kita, untuk tidak menganggap sepele perasaan duka yang ada, atau menganggap enteng permasalahan yang sedang orang lain hadapi. Kita dipanggil menjadi penghibur yang menguatkan hati.

DOA:

Tuhan beri aku kepekaan untuk dapat melihat sekelilingku.

Beri aku kemampuan untuk bisa menghibur mereka yang berduka. Amin.

Kategori
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
11 Orang Membaca