Bacaan: Roma 12:1-8
Puji Syukur, Tuhan telah memberkati Gereja Kristen Indonesia (GKI) sampai dengan saat ini. Sekalipun gelombang zaman menghempas, GKI dengan kekuatan Roh Kudus dapat bertahan bahkan berkarya sampai hari ini, di hari Ulang Tahun Penyatuan GKI yang ke-35. Di hari yang berbahagia ini, kita akan mendalami kembali panggilan kita yang mengerucut pada tema HUT Penyatuan GKI yang ke-35, “GKI Sebagai Gereja Persekutuan Yang Misioner.” Lantas pertanyaannya, misi yang seperti apa?
Jika melihat bagian Mukadimah Tata Gereja dan Tata Laksana GKI, maka kita akan menemukan misi GKI, sbb:
Gereja adalah persekutuan yang esa dari orang-orang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat dunia, yang dengan kuasa Roh Kudus dipanggil dan diutus Allah untuk berperanserta dalam mengerjakan misi Allah, yaitu karya keselamatan dunia (alinea ke-2).
Berdasarkan teks di atas, GKI dipanggil untuk mengerjakan misi Allah yaitu keselamatan dunia. Hal senada disampaikan oleh Rasul Paulus di dalam Roma 12:1,
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Bagi orang Yunani, tubuh adalah sebuah penjara yang jahat. Oleh karena itu, setiap orang dimungkinkan untuk memakai tubuhnya untuk melakukan kejahatan. Tidak demikian bagi orang-orang yang sudah merasakan “kemurahan” Allah. Di mata Allah, tubuh adalah sesuatu yang baik dan harus mengerjakan yang baik. Tentu, ada banyak perbuatan baik yang telah dilakukan oleh GKI, baik untuk warga jemaat maupun untuk warga sekitar.
Beragam perbuatan baik kita hayati sebagai kekayaan karunia tubuh Kristus. Perbedaan karunia tidak boleh memecah persektuan Gereja. Namun, perbedaan yang ada dilihat sebagai anugerah Tuhan yang bertujuan saling melengkapi. Sebagaimana dikatakan oleh Paulus pada ayat ke-5,
demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.
Setiap Gereja, Klasis, Sinode Wilayah di lingkup GKI memiliki kekhasan dalam melaksanakan misi Allah. Tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk. Semuanya kita kerjakan untuk kemuliaan sang Kepala Gereja, yaitu Yesus Kristus. Di tengah tantangan zaman, marilah seluruh GKI berderap bersama melakukan misi Allah, yaitu keselamatan dunia, khususnya bangsa Indonesia sesuai dengan karunianya masing-masing. Kiranya sumbangsih kita sebagai gereja menjadi persembahan yang kudus di hadapan Tuhan.
Dirgahayu GKI! Tuhan memberkati kita semua. Amin.
Gereja disebut gereja jika ia hadir untuk sesama
(Dietrich Bonhoeffer)