Bacaan: Ibrani 13:20-21

... kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin. (Ibr. 13:21)

Kata healing mendadak populer di tengah masyarakat. Kata yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai pemulihan ini sering digunakan oleh orang-orang yang sedang merasa lelah, jenuh, ataupun stres. Ada beragam jenis aktivitas healing, tetapi tujuannya sama. Melalui healing, seseorang berharap kehidupannya pulih kembali ke dalam kondisi semula.

Alkitab juga menyimpan berbagai kisah tentang healing. Namun yang pasti, kisah healing terbesar dalam Alkitab adalah karya keselamatan yang terjadi di dalam Tuhan Yesus. Melalui Yesus, Allah memulihkan hubungan-Nya dengan manusia yang sebelumnya terputus oleh karena dosa. Namun, pemulihan Allah tidak berhenti di sana. Surat Ibrani mencatat bahwa Allah pun memperlengkapi manusia dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya (ay. 21). Ini berarti, pemulihan tidak sekadar mengembalikan relasi yang ada di masa lampau. Pemulihan pun menjadi alat Tuhan mengutus manusia melakukan pekerjaan-pekerjaan baik. Bagi orang beriman, pemulihan bukan hanya berkat, melainkan juga kesempatan untuk menjadi berkat.

Pandanglah sebagai anugerah ketika Tuhan memberikan kesempatan healing alias pemulihan pada kita, baik pemulihan kesehatan, rasa jenuh dan stress, relasi, krisis, maupun pandemi. Pemulihan yang Tuhan berikan bukan sekadar mengembalikan kondisi. Tuhan memulihkan supaya kita punya kesempatan untuk berbuat baik dan menjadi berkat.

REFLEKSI:

Mensyukuri pemulihan dengan melakukan berbagai pekerjaan baik di dunia ini dan menjadi berkat bagi sesama.