HIDUP YANG TIDAK BERCELA
Dipublikasikan pada 21 Agustus 2024
2 min baca

Bacaan: Mazmur 101

Aku hendak memperhatikan hidup yang tidak bercela. (Mzm. 101:2a)

Beberapa tahun yang lalu, sebuah partai besar di Indonesia melakukan kampanye dengan menyerukan sebuah slogan: “Katakan Tidak Pada Korupsi!” Namun, tak lama setelahnya, banyak petinggi partai tersebut tertangkap dan dihukum penjara karena terbukti melakukan tindak pidana korupsi. Hal ini menunjukkan bahwa pernyataan penolakan terhadap perbuatan-perbuatan tercela bukan didasarkan pada kesadaran dan ketulusan hati.

Mazmur 101 adalah ungkapan hati Raja Daud mengenai keberpihakannya pada perbuatan-perbuatan yang berkenan bagi Tuhan. Kepada Tuhan, pemazmur menyatakan bahwa ia hendak memperhatikan hidup yang tidak bercela (ay. 2). Pemazmur tahu, Tuhan berkenan kepada orang yang melakukan hukum-hukum-Nya. Ia menyatakan bahwa ia membenci berbagai perbuatan yang kotor dan jahat, yaitu perkara dursila, perbuatan murtad, mengumpat, kesombongan, tipu daya, dan dusta. Sebaliknya, pemazmur hendak menyanyikan kasih setia dan hukum, bermazmur bagi Tuhan dan hidup dalam ketulusan hati.

Pernahkah kita menyatakan ketidaksukaan kita terhadap perbuatan-perbuatan tercela? Pernyataan itu hendaknya bukan hanya sekedar kata-kata yang terucap di bibir saja, tetapi merupakan ungkapan kesungguhan hati. Seperti pemazmur, marilah kita memperlihatkan kehidupan yang tidak bercela, agar Tuhan berkenan atas kehidupan kita.

DOA:

Tuhan, kami ingin memperhatikan kehidupan kami agar tidak bercela di hadapan-Mu. Amin.

Kategori
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
5 Orang Membaca