ALLAH YANG MENYATAKAN DIRI
Dipublikasikan pada 26 Mei 2024
3 min baca

Bacaan: Yohanes 3:1-17

Apakah namanya jika mobil itu tanpa bahan bakar? Secanggih apapun interiornya, ia hanyalah seonggok besi, tanpa bahan bakar untuk berjalan. Bahkan hanya menjadi beban saat mogok dan tak kunjung menyala. Apakah namanya handphone tanpa daya baterai? Seterkini apapun modelnya, ia hanyalah segenggam logam dan plastik, yang tak dapat digunakan. Bahkan akan menjadi sampah saat tak segera diisi baterainya dan tak berfungsi jua. Apakah namanya manusia tanpa cinta? Sepintar apapun, sekaya apapun, semandiri apapun, sehebat apapun, ia hanyalah seonggok daging yang berjalan kesana kemari. Bahkan menjadi seperti mesin berjalan yang berkarya hanya karena perintah, kewajiban, tuntutan keluarga/masyarakat, dan memaknai hidup semata adalah beban dan jatah, bukan anugerah.

Sesungguh cinta adalah anugerah. Cinta adalah bahan bakar kehidupan. Cinta adalah daya baterai segala ciptaan. Cinta yang memampukan kita bertahan dan berkarya dalam kerelaan dan kreativitas. Cinta kasih Tuhanlah kekuatan bagi manusia untuk menandingi wajah kejam dunia.

Lihatlah ke sekeliling dan ke dalam diri kita. Bukankah saat-saat orang merasa paling rapuh ialah ketika ia merasa tidak dicintai? Bayi-bayi kecil yang tidak dikehendaki, anak kecil yang dibuang orang tuanya, remaja yang ditinggalkan orang tua karena obsesi karirnya, pasangan hidup yang dikhianati, orang tua yang ditelantarkan, pekerja yang dimaki dan tak sekalipun diapresiasi, dsb. Manusia yang merasa ditolak dan tidak dicintai akan dengan mudah mengatakan “the end”.

Tapi syukur kepada Allah, karena Ia telah memulai dan menyelesaikan dalam Kristus, karya cintaNya bagi dunia. Dunia kita diisiNya oleh cinta. Karena cinta Allah, tangki bahan bakar cinta kita penuh. Dalam ayat emas Yohanes 3:16 dikatakan “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini”. Terjemahan bahasa Inggrisnya mengatakan “For God so loved the world”, artinya sudah terjadi dan tak perlu diragukan lagi. Allah menyatakan diriNya dan berpesan “you are loved”, anda sudah dikasihi dan akan terus dikasihi Allah.

Tangki bahan bakar kita tidak kosong. Allah sudah mengisinya penuh dengan kasih yang tidak tanggung-tanggung, yakni memberikan putra tunggal-Nya menjadi Juruselamat dunia. Setiap orang harus mendengarnya, “you are loved”. Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak membangun sebuah dunia yang sudah diterangi dan ikut menerangi. Dari “you are loved” menjadi “shared love”.

Biarlah lewat senyuman kita, jabat tangan dan dekapan kita, lawatan kita, pemberian diri dan inisiatif pertolongan kita, juga lewat kata-kata yang keluar dari setiap bibir kita, sesama dapat merasakan bahwa ia dicintai Allah.

Engkau dikasihiNya, janganlah terlarut cemas. Engkau dikasihiNya, setiap jerih payahmu Ia mengerti. Engkau dikasihiNya, janganlah takut.

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
10 Orang Membaca