CERITA KASIH KRISTUS MEMBANGUN IMAN
Dipublikasikan pada 23 April 2023
3 min baca

Bacaan: Lukas 24:13-35

Ada sebuah keluarga yang membiasakan anggota keluarganya untuk bercerita. Anak-anak dididik untuk bercerita apa yang meraka alami atau mereka lakukan di sepanjang hari, bagaimana sekolah mereka, teman dan juga guru, bercerita apakah hari itu menyenangkan atau tidak. Hampir setiap malam, ketika makan malam bersama, orang tua tanyakan bagaimana perasaan mereka hari itu. Metode bercerita ini rupanya ampuh untuk mendeteksi kehidupan anak sedang baik-baik saja atau tidak. Suatu saat ketika anak sedang mengalami bully di sekolah, ia pulang dan bercerita, hal itu membuat orang tua dengan cepat bisa menolong anaknya dan menghubungi pihak sekolah. Terbiasa bercerita adalah cara yang baik untuk bisa menolong dari situasi yang tak menyenangkan.

Pertumbuhan iman juga bisa terjadi ketika kita menjadi orang yang suka bercerita tentang kebaikan Tuhan dalam hidup. Masih dalam rangkaian Paskah, hari ini kita diajak untuk merasakan bagaimana kehidupan para murid pasca kematian Kristus di Jumat Agung, semua terdiam dan diliputi ketakutan. Pada hari Sabat mereka tidak diperkenankan melakukan apapun, namun keinginan yang kuat untuk pergi ke kuburan Yesus begitu kuat, sehingga di hari minggu pagi-pagi benar para perempuan pergi membawa rempah yang telah disediakan. Berbeda dengan para perempuan, ada murid lainnya yang memilih untuk pulang kampung, pergi ke Emaus. Tidak lagi memilih untuk berdiam di Yerusalem. Menariknya dalam perjalanan pulang itu mereka bercerita satu dengan lainnya, dan Yesus hadir di tengah mereka. Betapa runtutnya cerita itu menandakan betapa pengalaman Jumat Agung sampai Paskah adalah pengalaman yang membekas di hati mereka dan Tuhanpun menjadikan cerita mereka sebagai titik balik untuk membuka mata mereka melihat bukan sekedar cerita kronologis kematian dan kebangkitan Kristus tetapi bagaimana cerita itu mengubah hidup mereka dan banyak orang. Merekapun memilih kembali ke Yerusalem.

Kita adalah orang-orang yang tentu suka bercerita, pertanyaannya berapa banyak dari cerita kita yang intinya bercerita tentang Tuhan yang mengubah hidup? Berapa banyak cerita yang menceritakan tentang Tuhan Yesus sang Juruselamat dunia? Jangan-jangan cerita kita hanya sebatas cerita pencapaian,keberhasilan, kehebatan kita atau jangan-jangan cerita kita hanya seputar gossip yang tak bermakna dan merusak nama baik orang lain. Mari kita berbenah, jadikan Kristus sebagai inti cerita, supaya yang mendengar merasa terberkati dan mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Amin.

Kategori
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
13 Orang Membaca