RENCANA YANG LEBIH BAIK
Dipublikasikan pada 23 Desember 2022
2 min baca

Bacaan: 2 Samuel 7:18, 23-29

“Kiranya Engkau sekarang berkenan memberkati keluarga hamba-Mu ini, supaya tetap ada di hadapan-Mu untuk selama-lamanya. Sebab ... Engkau sendirilah yang berfirman dan oleh karena berkat-Mu keluarga hamba-Mu ini diberkati untuk selama-lamanya.”

(2Sam. 7:29)

Sebagian besar kita tentu pernah mengalami penolakan. Mungkin cinta kita pernah ditolak; mungkin kita pernah gagal ketika melamar pekerjaan; atau mungkin kita pernah ditolak ketika ingin masuk ke sekolah favorit kita. Namun biasanya, penolakan seperti itu berakhir dengan penolakan itu sendiri, tidak ada proses lanjutan.

Narasi 2 Samuel 7 ini juga berada dalam konteks penolakan. Raja Daud ingin sekali membangun Rumah Tuhan, tetapi Tuhan tidak berkenan dengan rencana itu. Bukan saja karena Ia adalah sosok yang tidak pernah bisa dibatasi oleh sebuah gedung, betapa pun bagusnya gedung itu, melainkan karena Ia merasa Daud bukanlah orang yang layak untuk tugas tersebut karena tangannya penuh dengan darah. Yang menarik, Tuhan tidak sekadar menolak keinginan Daud. Meskipun Ia menolak rencana Daud, tetapi Ia memberikan sesuatu yang lebih besar, yaitu janji untuk memberkati Daud dan keturunannya.

Sebagai orang percaya kita sering kali kecewa ketika Tuhan tidak mengabulkan keinginan kita. Kita merasa Tuhan tidak menyayangi kita. Kita lupa bahwa sebagai Allah yang Rahmani, Tuhan jauh dari sifat kejam. Ketika Ia tidak mengabulkan keinginan kita, Ia pasti memiliki pertimbangan lain yang lebih bijak, bahkan lebih baik dari keinginan kita. Ia tidak sekadar menolak begitu saja. Ia punya rencana yang indah bagi masingmasing kita. Dibutuhkan kerendahan hati untuk menyerahkan semuanya ke tangan pengasihan Tuhan.

DOA:

Ya Tuhan Sang Rahmani, tolong kami merendahkan hati kami untuk menerima rencana-Mu yang lebih baik. Amin.

Kategori
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
13 Orang Membaca