MENINGGIKAN YESUS
Dipublikasikan pada 20 Mei 2023
2 min baca

Bacaan: Yohanes 8:21-30

Maka kata Yesus: “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia ....” (Yoh. 8:28)

Salah satu tata krama saat bersantap di restoran adalah memanggil pelayan sesuai dengan nama mereka sendiri. Kita dapat melihat nama mereka di pin yang biasanya dipasang di dada. Memanggil pelayan dengan nama mereka menunjukkan kemauan pelanggan menghormati mereka. Pelanggan mau mengenal dan menaruh atensi pada mereka. Bukankah perasaan ini juga kita rasakan ketika orang lain dapat memanggil nama kita?

Saat Yesus berbicara pada orang banyak tentang diri-Nya yang adalah Mesias, banyak orang Yahudi yang tidak percaya kepada-Nya. Padahal, mereka dapat mengenali dengan jelas bahwa Yesus adalah Mesias melalui karya-karya dan nilai-nilai pengajaran Yesus. Persoalannya, selama ini mereka merendahkan Yesus. Mereka tidak mau mengenal Yesus dan bahkan menganggap Yesus sebagai lawan dan ancaman. Karena itu, di ayat 28 Yesus menegaskan bahwa hanya orangorang yang telah meninggikan Yesus yang dapat mengenal dan percaya pada kemesiasan-Nya.

Mau mengenal kehidupan seseorang menjadi cara manusia untuk meninggikan orang lain. Ini tidak hanya berlaku saat kita memperlakukan sesama manusia, tetapi juga saat menjalin relasi dengan Allah. Meninggikan-Nya berarti makin mengenal-Nya. Sebaliknya, makin mengenal-Nya dimaknai sebagai ekspresi untuk terus meninggikan-Nya. Tidak perlu repot untuk meninggikan Yesus. Hanya butuh hati dan diri yang haus untuk terus belajar dan mengenal kehendak-Nya.

REFLEKSI:

Sudahkah kita meninggikan Allah dengan memiliki hati dan diri yang haus untuk belajar dan mengenal kehendak-Nya?

Kategori
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
4 Orang Membaca