Bacaan: Kisah Para Rasul 20: 17-38
Menangislah mereka semua tersedu-sedu dan sambil memeluk Paulus … mereka sangat berdukacita, terlebih karena ia mengatakan bahwa mereka tidak akan melihat mukanya lagi. (Kis. 20:37-38)
Ada peribahasa yang mengatakan, “Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang”. Peribahasa ini hendak menegaskan bahwa pada akhirnya yang orang lain kenang tentang diri kita ketika kita meninggal adalah apa yang telah kita lakukan dan berikan bagi kehidupan bersama pada mereka yang ada di sekitar kehidupan kita. Inilah yang disebut sebagai “legacy”. Legacy adalah warisan yang berupa nilainilai kehidupan yang dapat menjadi teladan dan peninggalan abadi yang akan dikenang oleh orang lain walaupun kita telah meninggalkan dunia ini. George Washington Carver memberi sebuah pernyataan yang menarik: “Tidak ada seorang pun yang berhak datang ke dunia dan meninggalkannya tanpa sesuatu yang berarti.”
Paulus sangat dikasihi oleh umat di Kota Efesus oleh karena keteladanannya atau warisan kehidupannya bagi mereka. Sikap hidup Paulus sangat menginspirasi kehidupan mereka. Paulus menjadi “role model” yang sangat baik bagi mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan pelayanan bagi Tuhan. Oleh karena itu, mereka sangat berat hati ketika harus berpisah dengan Paulus.
Kita tidak harus kaya raya, terkenal, berpengaruh atau punya bakat yang luar biasa untuk meninggalkan sebuah legacy. Legacy paling inspiratif dan abadi justru berasal dari sikap hidup keseharian kita yang menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang baik bagi dirinya dan bagi kehidupan bersama.
REFLEKSI:
Milikilah hidup yang menghidupkan kehidupan bersama sebagai wujud nyata iman kita kepada