PUJILAH TUHAN
Dipublikasikan pada 14 Januari 2025
2 min baca

Hakim-hakim 5:12-21

Bangunlah, bangunlah, Debora! Bangunlah, bangunlah, lantunkanlah suatu nyanyian! Bangkitlah, Barak! Angkutlah tawananmu, hai Anak Abinoam! (Hakim-hakim 5:12)

Dalam buku Kidung Jemaat, banyak nyanyian yang merupakan kisah kesaksian penggubahnya yang telah mengalami pimpinan Tuhan dalam kehidupannya. Salah satunya adalah nyanyian berjudul ‘Ku Berbahagia (Kidung Jemaat 392) karya Fanny Crosby, seorang komponis yang buta sejak kecil, namun dikenal sebagai penulis himne terbanyak, yaitu sekitar sembilan ribu himne. Nyanyian ini mengajak kita semua untuk merasa bahagia karena memiliki Kristus.

Nyanyian Debora dan Barak dilantunkan setelah mereka mengalami pertolongan TUHAN saat melawan Bangsa Kanaan. Kemenangan Bangsa Israel adalah dari TUHAN dan oleh TUHAN saja. Debora dan Barak tidak diam membisu setelah menyaksikan bagaimana TUHAN menyerahkan musuh ke tangan mereka. Debora mengajak umat untuk menyanyikan perbuatan TUHAN yang adil atas umat-Nya dari suku-suku Israel. Keperkasaan dan keadilan TUHAN harus diceritakan oleh orang-orang yang sudah mengalami pimpinan-Nya. Mereka memperoleh kemenangan bukan dari kekuatan atau senjata yang mereka miliki, melainkan karena pertolongan-Nya. Nyanyian Debora merupakan puisi yang dianggap paling sering dikumandangkan.

Nyanyian menjadi ciri khas orang beriman sepanjang masa dalam segala keadaan. Menyanyi bagi Tuhan sesungguhnya bukanlah sekadar hobi atau kebiasaan semata. Pujian bagi Tuhan harus lahir dari hati dan merupakan ungkapan syukur yang meluap karena mengalami pertolongan Tuhan. Bagi anak-anak Tuhan, tidak ada hari tanpa nyanyian untuk kemuliaan Tuhan.

REFLEKSI:

Setiap saat kita perlu mengucap syukur melalui kumandang pujian yang bergema dari hati yang tulus.

Kategori
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
6 Orang Membaca