MEMPERSETANKAN
Dipublikasikan pada 22 Maret 2023
2 min baca

Bacaan: Matius 9:27-34

Tetapi orang Farisi berkata: “Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan.” (Mat. 9:34)

“Persetan!” adalah ungkapan sederhana yang digunakan orang untuk menyatakan ketidakpedulian terhadap sesama manusia atau apa pun.

Teks Alkitab hari ini menjadi contoh bagaimana orang Farisi mempersetankan bukan saja yang Yesus lakukan, melainkan Yesus sendiri. Pada masa itu orang-orang yang buta atau bisu biasanya dijauhi masyarakat sebab mereka dianggap berdosa. Tidak ada tempat bagi mereka dalam kehidupan sosial yang membuat mereka diperlakukan sebagai sesama. Tidak demikian halnya dengan Yesus. Ia menerima dan menyembuhkan mereka dari belenggu kesakitan, belenggu setan yang telah membuat mereka diasingkan oleh masyarakat. Namun, orang Farisi yang memang membenci Yesus tidak mau menerima hal itu dan justru menuduh Yesus melakukan penyembuhan dengan kuasa setan. Mereka mempersetankan Yesus.

Ketidakpedulian adalah hal yang sangat berbahaya dalam kehidupan manusia. Kita mudah sekali melihat ketidakpedulian terjadi di sekitar kita. Semoga kita tak menjadi satu di antaranya. Orang membuang sampah sembarangan, tak mematuhi aturan lalu lintas, abai terhadap kesulitan orang lain, tidak menjalankan perintah dan ketetapan Tuhan yang sudah kita terima. Semua itu dapat terjadi dan bukan tidak mungkin kita lakukan dengan begitu saja seolah sudah biasa. Mari kita periksa diri kita masingmasing: Apakah kita sudah menjadi orang yang peduli atau masih suka mempersetankan?

REFLEKSI:

Mempersetankan segala sesuatu, termasuk Tuhan, dapat menjadi awal kehancuran kita.

Kategori
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
6 Orang Membaca