Bacaan: I Korintus 6:12-20

Adakah orang kudus dalam ruang ibadah ini ? Adakah yang berani mengaku dirinya kudus saat ini? Klo toh ada segera banyak yang nyinyir.. masak sih dia itu orang kudus, paling-paling asalnya dari kota kudus.

Apa makna “kudus” , mungkin segera terbersit dalam benak kita, orang yang tidak pernah berbuat dosa…tapi hanya Tuhan yang tidak berdosa. Semua manusia sudah berdosa tidak ada yang kudus.Itu emang betul sebab arti kudus adalah proses memisahkan diri dari dosa dan hidup kudus bagi Allah seumur hidup kita. Kuduslah kamu sebab Aku Kudus.

Apakah kita sudah memuliakan Tuhan ketika ikut ibadah dengan teratur, terlibat dalam pelayanan dan mentaati kewajiban agama ? Tentu tidak berarti semua itu bukanlah tindakan memuliakan Tuhan, pertanyaannya apakah motivasi melakukan semua itu ? Sekedar kewajiban, rutinitas supaya membebaskan kita dari rasa bersalah dan supaya berkat Tuhan mengalir?

Memuliakan Tuhan dengan tubuhku, bukan dimulai dari ibadah dan perbuatan baik, tetapi dimulai dari tindakan pengkudusan melalui karya Tuhan Yesus diatas kayu Salib. Pengampunan dosa menghasilkan pertobatan yi pembalikan arah hidup dari keberdosaan menjadi kekudusan, hanya orang-orang sudah mengalami penebusan dosa dan kehidupan baru yang dapat memuliakan Allah dengan tubuhnya.

Kota Korintus sebagai kota perdagangan, menjadi tempat bertemunya berbagai filsafat budaya timur dan barat membuat jemaat tidak mudah melakukan imannya dengan benar. Adanya kuil Aphrodite yang terdapat 1000 pelacur bakti yi memakai persetubuhan sebagai bagian dari kultus pemujaan Aphrodite, Dewa Cinta di Mitologi Yunani. Orang Korintus dikenal dengan hidup yang lepas, berfoya-foya memuaskan hawa nafsu.

Pemahaman tubuh bagi orang Korintus, pertama “segala sesuatu halal bagiku" (1 Kor. 6:12). Ini adalah frasa yang populer di Korintus, yang didasarkan pada pandangan yang salah tentang kebebasan Kristen. Kedua, tubuh bagi mereka adalah, "daging untuk perut dan perut untuk daging" (1 Kor. 6:13). Ini analogi bahwa tubuh adalah untuk seks dan seks untuk tubuh.

Orang Yunani percaya bahwa seseorang telah selesai dengan tubuhnya pada saat kematian. Mereka memperlakukan seks sebagai nafsu yang harus dipuaskan dan bukan sebagai anugerah yang harus dihargai dan digunakan dengan hati-hati

Oleh karenanya rasul Paulus memperingatkan mereka tentang signifikasi tubuh menurut Alkitab, tubuh kita adalah milik Tuhan bukan untuk percabulan. Allah Bapa menciptakan tubuh kita; Allah Anak menebusnya dan menjadikannya bagian dari tubuh-Nya, dan Allah Roh Kudus mendiami tubuh kita dan menjadikannya bait Allah. Bagaimana kita dapat menajiskan bait Allah dengan menggunakan tubuh kita untuk melakukan amoralitas?

Dosa itu memang tidak dimulai dari tindakan yang nyata, tetapi dimulai dari pikiran kita. Yesus mengajarkan jika laki-laki memandang seorang perempuan dengan nafsu untuk bersetubuh dengannya, itupun sudah dosa. Mungkin kita tidak perlu berzinah secara jasmani, cukup lewat HP dan medsos kita sudah jatuh dalam dosa perzinahan.

Jangan merasa diri kuat kan kita sudah dewasa dan menikah, masalah seksual itu normal kita pengen tau variasi2nya, ya untuk hiburan dewasalah tonton dengan pasangan. Jebakan batman inilah menjadi celah pintu masuk dosa perzinahan, ingat hawa nafsu daging tidak pernah puas, terus meminta dosis yang lebih tinggi. Sifat dosa itu mengikat dan membelenggu semakin lama semakin erat sehingga sulit kita melepasnya. Lebih baik menolaknya dari pada coba-coba tapi akhirnya terjerat.

Meski kita tidak mungkin menghindar dari godaan dosa seksual, tetapi jika keinginan roh yang jauh lebih sering kita beri makan dan pelihara. Tentu bersama Tuhan kita bisa memiliki kuasa rohani untuk mengalahkan godaan seksual itu. Sebaliknya jika keinginan daging menjadi hoby kita pastilah kita sangat rentan terjatuh dalam godaan dosa seksual. Jagalah apa yang kia lihat, yang kita dengar dan yang masuk dalam tubuh kita. Dari situlah permulaan segala dosa. Karena Hutang dosa kita sudah dibayar lunas, muliakan Allah dengan tubuhmu, amin

dnyg3m