Bacaan: Kisah Para Rasul 6:8-15
Tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara. (Kis.6:10)
Joko Widodo adalah Presiden Indonesia yang paling banyak menerima hujatan dan fitnah. Namun, banyaknya hujatan dan fitnah tak membuatnya hilang kendali atau melakukan tindakan yang emosional. Dalam menghadapi kritikan dan hinaan, ia tetap bersikap tenang dan tetap berkata-kata dengan bijak. Sikap seperti ini membuat para penyerangnya semakin kehilangan cara untuk menjatuhkannya.
Karena Stefanus mengadakan banyak mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak, beberapa orang Yahudi yang disebut jemaat Libertini merasa terusik. Mereka mencari kesalahan Stefanus, tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara. Mereka lalu menggerakan orang banyak, tua-tua, juga ahli-ahli Taurat dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama serta menyerangnya dengan kesaksian palsu. Namun, dalam situasi yang mengancam jiwanya, Stefanus mampu bersikap tenang dan berkata-kata dengan penuh hikmat, dan orang-orang menyaksikan bahwa mukanya sama seperti muka seorang malaikat.
Terkadang ada situasi yang membuat kita tak bisa tetap bersikap tenang. Kita terpicu untuk meluapkan emosi berupa kemarahan dan kata-kata yang tidak terkendali. Pada situasi seperti ini, kita memerlukan hikmat dari Roh Allah lebih daripada situasi yang biasa. Hanya Roh Allah saja yang dapat memampukan kita untuk bertindak dan berbicara dengan penuh hikmat.
DOA:
Tuhan, kami ingin selalu bertindak dan berbicara dengan hikmat dari Roh-Mu. Amin.