Bacaan: Lukas 5:1-11
Menerima chat atau panggilan dari orang tersayang tentu adalah hal yang menyenangkan. Barangkali kita akan tersenyum dan tersipu malu saat membalas chat atau menerima panggilan tersebut. Sebaliknya, jika panggilan itu datang dari orang yang tidak kita harapkan, tentu respon atau tanggapan kita pun akan berbeda. Misalnya saat menerima panggilan dari kepolisian, mungkin kita akan merasa panik, takut dan overthinking. Respons terharap sebuah panggilan ternyata bergantung pada pihak yang memanggil dan tujuan dari pemanggilan tersebut.
Pertanyaanya bagi kita adalah, bagaimana kita merespon panggilan Tuhan untuk berkarya bersama-Nya? Kalau kita mengenal pribadi Tuhan dengan baik, tentu kita akan menanggapi dengan sukacita. Kita tidak khawatir sebab kita tahu bahwa Tuhan yang memanggil kita adalah Tuhan yang akan menyertai dan menolong.
Saat Tuhan Yesus memanggil Simon Petrus dan Andreas untuk melayani bersama-Nya, mereka dengan segera menarik perahu ke darat dan meninggalkan segala sesuatu lalu mengikut Yesus. Bahkan Petrus yang semula takut dan merasa berdosa, juga dipanggil untuk menjadi penjala manusia. Petrus yang awalnya merasa tidak layak, pada akhirnya Tuhan layakkan. Petrus yang awalnya merasa tidak mampu, Tuhan mampukan untuk turut mengerjakan misi-Nya.
Panggilan untuk menjadi penjala manusia, bukan hanya untuk Simon Petrus dan Andreas, melainkan untuk semua murid-murid-Nya. Bukan hanya pendeta dan penatua yang dipanggil menjadi penjala manusia, tetapi semua murid-murid Kristus. Menjadi penjala manusia berarti melayani dan bersaksi kepada dunia, sehingga banyak orang merasakan cinta kasih Tuhan dalam hidupnya. Siapapun kita, apapun latar belakang kita, ingatlah bahwa kita dipanggil untuk berkarya bersama-Nya. Tuhan yang memanggil, Tuhan juga yang akan memampukan dan melayakkan. Amin.