TERANG DUNIA
Dipublikasikan pada 31 Desember 2022
2 min baca

Bacaan: Yohanes 8:12-19

Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”

(Yoh. 8:12)

Dalam Injil Yohanes, tujuh kali Yesus menyatakan diri-Nya menggunakan frasa ego eimi (Akulah, [6:35; 8:12; 10:9; 10:11; 11:25; 14:6; 15:1]). Bagi masyarakat Yahudi, ini adalah frasa teofani (penyataan Allah) yang sakral. Ketika Allah menyatakan diri-Nya kepada Musa, Ia mengatakan nama-Nya adalah ehyeh asyer ehyeh, “AKU ADALAH AKU” (Kel. 3:14). Dari frasa inilah lahir sebutan “Yahweh”. Frasa teofani di kemudian hari berubah menjadi ani hu, ‘Akulah Dia’ (Yes. 52:6). Di buku pujian rohani di masa lalu frasa ini sering dipakai. Misalnya, dalam lagu Kami Puji Dikau Hu.

Dengan menggunakan frasa teofani ini Yesus ingin menyatakan bahwa Ia dan Bapa adalah satu, bahkan Ia pada hakikatnya adalah Allah itu sendiri. Yesus bukanlah sekadar seorang guru, atau seorang manusia teladan, atau bahkan seorang malaikat. Yesus adalah Allah. Dalam pemahaman ini Yesus menyatakan bahwa Ia adalah Terang Dunia. Ia menolong kita, manusia berdosa, untuk melihat dunia dengan jelas. Tanpa Yesus, maka kita semua ada dalam kegelapan. Kegelapan tidak pernah bisa mengalahkan dirinya sendiri, kecuali ada terang.

Seperti dikatakan oleh sebagian orang bahwa seberapa pun cepatnya terang itu melintas, kegelapan senantiasa mendahuluinya. Namun jika tidak ada terang, kegelapan tetap menjadi kegelapan, tidak pernah sirna. Karena itu, ketika kegelapan melingkupi bumi, maka hal pertama yang diciptakan Allah adalah terang (Kej. 1:3).

DOA:

Ya Tuhan Sang Terang Dunia, terangilah kegelapan yang melingkupi kami supaya kami bisa melihat dengan jelas dan tidak tersesat. Amin.

Kategori
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
7 Orang Membaca