Bacaan: Yohanes 6:51-58
Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga siapa saja yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. (Yoh.6:57)
Seorang miliarder Amerika bernama Bryan Johnson sangat terobsesi akan perawatan anti-penuaan. Upaya terbarunya ialah mentransfusikan plasma darah anaknya yang berusia tujuh belas tahun ke dalam tubuhnya untuk membuatnya awet muda. Tindakan memasukkan darah anaknya yang masih muda ke dalam tubuhnya ini dimaksudkan agar tubuh Bryan mengalami pembalikan proses penuaan akibat pengaruh darah yang masuk ke tubuhnya.
Di hadapan para pendengar-Nya, Yesus menyebut diri-Nya sebagai roti hidup yang turun dari surga. Ia berkata bahwa orang yang memakan roti ini, akan hidup selama-lamanya, dan Yesus akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Orang-orang Yahudi pun mempertanyakan bagaimana Yesus dapat memberikan daging-Nya untuk dimakan. Namun Yesus kembali mengatakan hal yang sama, yaitu bahwa mereka yang makan daging-Nya dan minum darah-Nya akan tinggal di dalam Yesus dan Yesus di dalam dia. Kiasan ini dipakai Yesus untuk menyatakan bahwa sebagai utusan Bapa yang hidup, Yesus hidup oleh Bapa, maka demikian juga orang yang menerima Yesus, akan hidup oleh-Nya.
Memakan roti hidup berarti menerima Yesus Kristus dan memberi tempat bagi-Nya untuk hidup di dalam kita serta menghidupi ajaran-Nya. Dengan menerima Yesus Sang Roti Hidup, kita akan hidup oleh-Nya dan mendapatkan kehidupan kekal.
DOA:
Ya Tuhan, kami mau menerima-Mu di dalam hidup kami. Kami percaya hanya Engkau yang bisa memberi kehidupan kekal. Amin.