DI TENGAH KEDUKAAN DAN KEGAGALAN
Dipublikasikan pada 26 April 2023
2 min baca

Bacaan: Yohanes 21:1-14

Kata Yesus kepada mereka: “Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?” Jawab mereka: “Tidak ada.” (Yoh. 21:5)

Para murid masih berduka karena kematian Yesus. Mereka memutuskan untuk kembali menjadi nelayan (Yoh. 21:3). Walau telah berusaha sepanjang malam, mereka tidak menangkap seekor ikan pun. Di tengah kedukaan dan kegagalan itu, Yesus yang bangkit menampakkan diri. Mereka diperintahkan menyebarkan jala di sebelah kanan perahu. Hasilnya mereka berhasil menangkap ikan sebanyak 153 ekor.

Yesus yang bangkit membangkitkan pengharapan para murid di tengah kedukaan dan kegagalan. Di tengah kondisi yang sulit, Yesus memberi jalan keluar. Mereka mengalami kuasa dan wibawa-Nya sebagai Anak Allah. Peristiwa yang sama juga terjadi sebelum Yesus wafat sehingga mereka dapat menangkap ikan (Luk. 5:1-11). Kematian-Nya bukan akhir segala sesuatu. Yesus yang bangkit mengundang para murid makan bersama di tepi pantai dengan beberapa ekor ikan yang telah mereka tangkap.

Siklus kehidupan kita tidak terlepas dari kedukaan dan kegagalan. Kita bahkan kerap mengalami kondisi “sudah jatuh tertimpa tangga”. Di tengah kondisi yang terpuruk itu, iman kepada Kristus yang bangkit mampu mengubahnya menjadi peluang dan berkat. Kuasa kebangkitan Kristus tetap bekerja sampai kini di tengah-tengah kondisi kita yang sulit dan kritis. Respons iman akan menentukan arah perjalanan hidup kita. Makin kita mengimani Kristus dengan setia, kita akan dijadikan orang-orang yang “menang” dan menjadi berkat.

DOA:

Tuhan Yesus, berilah kami iman sehingga tidak mudah goyah, bahkan kami mampu mengubah kondisi kritis menjadi peluang dan berkat. Amin.

Kategori
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
6 Orang Membaca