TETAP PERCAYA
Dipublikasikan pada 13 Maret 2023
2 min baca

Bacaan: Kejadian 24:1-27

“Terpujilah TUHAN, Allah tuanku Abraham, yang tidak menarik kembali kasih-Nya dan setia-Nya dari tuanku itu ....” (Kej. 24:27)

Salah satu pesan orangtua yang masih saya ingat hingga sekarang adalah: ”Tunggu di sekolah sampai ada yang jemput. Jangan ke mana-mana!” Saya akan tetap di sekolah sampai ada yang menjemput.

Keluar dari rumah bapa, dari negeri kelahiran bukan hal yang mudah dan menyenangkan bagi Abraham. Apalagi, ia harus pergi ke tanah yang asing sama sekali pada saat itu. Sampai lanjut umurnya ia tetap berada di luar negeri ayahnya. Bahwa ia mencarikan istri bagi anaknya dari negeri ayahnya, itu lebih pada soal budaya yang masih ia pelihara. Namun, pesan kepada budaknya jelas bahwa Ishak, anaknya, tak boleh kembali ke Nahor yang adalah negerinya. Bagi Abraham, perintah Tuhan sangat jelas: ia harus tinggal di negeri yang dijanjikan Tuhan kepadanya dan kepada seluruh keturunannya. Abraham percaya penuh pada janji Tuhan sehingga ia tetap tinggal di negeri itu. Bagi Abraham, pilihan terbaik adalah tetap percaya pada janji Tuhan. Karena itu, ia dengan jelas dan tegas memberi perintah pada orang kepercayaannya agar tidak kembali ke Nahor.

Percaya pada janji Tuhan dapat diibaratkan seperti janji orangtua pada anaknya. Anak akan percaya pada orangtuanya karena mereka tahu setiap orangtua akan melakukan semua yang baik bagi anak-anaknya. Mereka yang mengalami kebaikan orangtuanya akan selalu percaya pada apa yang dikatakan orangtuanya. Begitu pun kita pada Tuhan. Karena Tuhan selalu melakukan kebaikan pada kita, maka tetaplah percaya.

REFLEKSI:

Tak ada alasan bagi kita untuk meragukan kasih Tuhan sebab yang ada pada Tuhan adalah kebaikan semata-mata.

Kategori
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
15 Orang Membaca