Bacaan: Lukas 1:46-55
Lagu Natal sering mengingatkan kita akan makna kelahiran Kristus. Di dalam kisah kelahiran Yesus dalam Injil Lukas, kita menemukan berbagai lagu pujian yang menyatakan kebenaran tentang Tuhan. Salah satunya adalah nyanyian Maria yang dikenal sebagai Magnificat, yang mengungkapkan syukur atas kemurahan dan keselamatan Tuhan.
Lukas 1:46-55 mencatat pujian Maria kepada Tuhan (Magnificat). Maria memuliakan Tuhan karena Tuhan memilihnya, seorang gadis sederhana, untuk menjadi ibu dari Mesias. Maria menyadari bahwa ia tidak lebih istimewa dibandingkan orang lain, tetapi Tuhan memperhatikannya dan memberinya anugerah besar. Maria memuji Tuhan karena kebaikan-Nya yang menyelamatkan dan memberkati umat-Nya. Tuhan mengangkat yang rendah hati dan merendahkan yang sombong.
Pujian Maria juga menggambarkan karakter Tuhan yang kudus, penuh kasih, dan penuh kuasa. Tuhan menolong yang miskin dan lapar, menggulingkan penguasa dunia, dan memberikan keselamatan yang membawa perubahan besar. Maria memahami bahwa anak yang dikandungnya adalah penggenapan janji Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia dan memberkati semua bangsa.
Menjelang akhir tahun, mari kita merenungkan seberapa banyak rasa syukur yang kita nyatakan kepada Tuhan atas segala yang telah terjadi dalam hidup kita. Seringkali kita fokus pada kekurangan, namun rasa syukur mengubah perspektif kita. Ketika kita bersyukur, hidup kita menjadi penuh dan cukup. Syukur bukan hanya ucapan, tetapi sikap hidup yang mengubah cara kita melihat keadaan.
Mari kita belajar dari Maria untuk selalu memuliakan Tuhan dalam segala situasi. Syukur atas apa yang kita miliki, karena itu membawa kebahagiaan dan kedamaian. Bersyukur tidak hanya mengubah hidup kita, tetapi juga membawa kita lebih dekat kepada Tuhan. Naikkan syukur kepada Tuhan, sebab setiap langkah syukur kita adalah langkah menuju hidup yang lebih penuh dan diberkati.
Diana Simanjuntak, M.Th.