PERJALANAN YANG MENYELAMATKAN
Dipublikasikan pada 14 September 2024
2 min baca

Bacaan: Yohanes 3:13-17

Sebab, Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan supaya dunia diselamatkan melalui Dia. (Yoh. 3:17)

Ani terjerat dalam pergaulan yang buruk dan terlibat masalah hukum. Ani merasa terjebak dan tidak tahu arah. Namun Ani sangat bersyukur bertemu dengan Budi, seorang pekerja sosial yang penuh empati. Dengan dukungan Budi yang tidak menghakimi Ani dan dengan kesabaran yang dimilikinya, Budi berhasil membimbing Ani untuk mengupayakan perubahan hidup. Motivasi, dukungan, dan proses rehabilitasi diterima Ani dengan sukacita. Kini kehidupan yang ditempuh Ani menjadi jauh lebih baik ketimbang kehidupannya yang lama.

Identitas Yesus sebagai Anak Allah tidak perlu disangsikan lagi. Namun penginjil Yohanes menegaskan bahwa Yesus juga menyebut diri-Nya sebagai Anak Manusia. Artinya, melalui kehadiran dan karya diri-Nya, manusia mendapat akses untuk mengalami kedamaian surgawi. Dengan percaya kepada Yesus, manusia mengalami kesempatan baru dari Allah. Hidup tidak lagi dihakimi karena dosa yang telah lalu. Melalui Yesus, setiap orang yang percaya mendapatkan jalan keselamatan karena kasih Allah.

Kuasa kasih Tuhan Yesus sedang membimbing hidup kita untuk menempuh jalan baru yang sudah dibuka dan dipimpinNya. Kesempatan baru diberikan oleh Tuhan tanpa mengingat lagi kesalahan dan kegagalan yang sudah kita akui kepada-Nya. Maka marilah terus menyusuri jalan kasih dengan sukacita. Jangan kecil hati untuk melakukan langkah perubahan dalam hidup dengan segera. Sebab kita selamat dan sedang diubahkan-Nya.

REFLEKSI:

Apakah aku mau menerima kasih Allah yang besar melalui Yesus Kristus yang memberikan jalan baru yang menyelamatkan hidupku?

Kategori
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
2 Orang Membaca