Bacaan: Kisah Para Rasul 2:37-42
Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. (Kis. 2:42)
Baptisan adalah tanda suci dimulainya hidup dalam anugerah keselamatan Allah melalui Kristus dengan pertolongan Roh Kudus. Baptisan menandakan “matinya” hidup yang lama dan berkembangnya hidup baru yang terus-menerus disempurnakan Allah demi penyataan karya kasih Allah bagi dunia, antara lain melalui karya gereja. Maka, menerima sakramen baptisan tidak boleh menjadi pencapaian akhir dari hidup mengikut Kristus.
Kita menjumpai kenyataan ini dalam kehidupan jemaat yang pertama. Sesudah dibaptis, jemaat pertama tekun belajar dari rasul-rasul tentang cara hidup Kristus. Mereka sehati sepikir sebagai sebuah persekutuan. Mereka berbagi kasih bersama saat mengingat pengorbanan Kristus dalam perjamuan kudus. Mereka menjaga relasi yang akrab dengan Allah melalui kehidupan doa bersama. Cara hidup seperti inilah yang membuat jemaat pertama disukai semua orang. Bahkan, tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
Marilah sekarang kita mengingat baptisan yang sudah kita terima. Ingatlah bahwa cara hidup baru semestinya sudah mulai terlihat sejak saat itu dan akan berakhir sampai kita menutup mata. Tetaplah menjadi bagian dari persekutuan. Tetaplah belajar menjadi makin serupa Kristus. Berbagilah dengan sesama. Sebab pada akhirnya, kita sadar bahwa bukan bagaimana dan kapan seseorang “mati” yang terpenting, melainkan bagaimana cara hidupnya setelah menerima anugerah keselamatan dari Kristus.
DOA:
Bimbing aku, ya Tuhan, sehingga cermat mengelola bagaimana caraku hidup sebagai bagian dari jemaat-Mu. Amin.