AJARAN LUHUR PARA LELUHUR
Dipublikasikan pada 08 Februari 2023
2 min baca

Bacaan: Amsal 6:6-23

... peliharalah perintah ayahmu, janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu. (Ams. 6:20)

Ada banyak ajaran leluhur. Namun, tidak semua ajaran leluhur bernilai luhur. Karena itu, kita tetap harus bersikap kritis terhadap ajaran leluhur sebagaimana terhadap semua ajaran lain. Perikop ini merupakan salah satu ajaran leluhur yang luhur. Ajaran ini adalah tentang dampak kemalasan orang malas. Kemalasan berdampak luas dan buruk bagi dunia.

Penutur Amsal mengemukakan bahwa karena aksinya cuma tidur dan tidur, akibatnya pemalas itu miskin. Menurut penutur Amsal, pemalas setara dengan orang bermulut serong, sama-sama tak berguna dan jahat. Aksi si mulut serong adalah tipu muslihat, merencanakan kejahatan, bersaksi dusta, berbohong, dan menimbulkan pertengkaran. Tindak tanduknya jauh dari damai. Sebagaimana pemalas hanya menjadi beban masyarakat, begitu pula si mulut serong adalah “duri dalam tubuh” dunia. Keduanya sama-sama mencemari kehidupan. Intinya, baik si pemalas maupun si mulut serong mengabaikan ajaran orang tua. Mereka menyia-nyiakan nilai-nilai kebaikan yang diteladani oleh para pendahulu. Sebab, tak ada leluhur yang mewariskan keburukan kepada anak cucu mereka.

Firman Tuhan mengajarkan agar kita memelihara dan menghormati ajaran leluhur. Ajaran itu tampil dalam bentuk budaya, ajaran, seni, dan tata krama sosial. Penutur Amsal menyadari bahwa kita ada saat ini disebabkan oleh sikap dan pandangan orang-orang tua yang menjaga peradaban, kebaikan, dan nilai kehidupan.

DOA:

Ya Tuhan, jauhkan saya dari berlaku malas dan bermulut serong dengan bekerja dan bersikap tulus. Amin.

Kategori
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
3 Orang Membaca