TERIMA KASIH TUHAN UNTUK INDONESIA
Dipublikasikan pada 06 Agustus 2023
3 min baca

Bacaan: Yesaya 55:1-5

Yesaya 55:1-5 merupakan bagian terakhir dari Deutero Yesaya (bagian kedua kitab Yesaya). Deutero Yesaya terdiri dari pasal 40-55, ditulis antara tahun 597-539 SZB. Deutero Yesaya memuat nubuatan-nubuatan mengenai kepulangan bangsa Yehuda ke Yerusalem. Nubuatan-nubuatan ini tergenapi ketika umat Yehuda pulang ke Yerusalem tahun 539 SZB. Mereka dipulangkan oleh Raja Koresh dari Persia yang sebelumnya sudah dinubuatkan di Yesaya 45. Dari informasi ini, kita bisa tahu latar belakang dari perikop kita, yaitu bahwa perikop yang kita baca merupakan nubuatan terakhir dari kitab Yesaya tentang kepulangan bangsa Yehuda dari pembuangan. Tetapi kita mungkin bertanya-tanya, mengapa mereka dipulangkan? Bukankah mereka dibuang karena dosa-dosa mereka?

Perlu diketahui, rakyat Yehuda yang dibuang oleh Babel bukanlah rakyat jelata. Mereka adalah orang-orang penting, terpelajar, dan memiliki kemampuan khusus. Maka Babel hanya mengangkut pandai besi, imam-imam, dan para pemuda ke tanah Babel. Mereka memang tidak mengalami perbudakan yang sarat kekerasan fisik dan psikis seperti di Mesir. Mereka hidup layak seperti penduduk Babel pada umumnya. Tetapi mereka sangat menderita secara psikis karena mereka dibuang ke negeri yang sama sekali asing untuk mereka. Meskipun mereka punya jabatan dan status sosial tinggi, mereka tetaplah orang asing yang tertawan!

Oleh sebab itu, Tuhan mengajak umat Yehuda untuk pulang ke tanah perjanjian agar mereka bisa menikmati sisa-sisa hidup mereka dengan damai dan bahagia di tanah mereka sendiri. Itu bisa terjadi semata-mata karena anugerah Tuhan bagi mereka.

Saat ini kita telah memasuki bulan Agustus, bulan yang selalu kita rayakan sebagai bulan kemerdekaan kita sebagai bangsa Indonesia. Firman Tuhan hari ini menyapa dan mengajak kita untuk merenungkan hidup kita: apakah kita benar-benar sudah bersyukur sebagai rakyat Indonesia? Kita dianugerahi alam yang kaya dan masyarakat yang heterogen. Bukankah ini adalah anugerah terindah yang diberikan Tuhan untuk kita? Maka kita diajak untuk bersyukur kepada Tuhan atas negeri yang kita huni ini. Meskipun kita tahu masih banyak kekurangan dari negara kita ini, tetapi kita ditempatkan oleh Tuhan di negeri Indonesia! Maka kita perlu bersyukur dan menghargai negara kita.

Seperti perintah kepada bangsa Yehuda untuk mendengarkan suara Tuhan, marilah kita mendengarkan suara Tuhan dengan cermat supaya kita hidup! Mari kita mencintai negara kita ini. Kita tahu negara kita punya segudang PR yang harus diselesaikan. Kita tidak bisa hanya berhenti pada mengeluh dan lari ke negeri lain. Jika kita ingin negara kita yang Tuhan berikan ini dapat maju, maka kita harus berkontribusi dalam memajukan bangsa ini. Saya yakin dan percaya, jika kita memulai langkah-langkah kecil ini, niscaya bangsa kita akan pulih dan menjadi maju.

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
16 Orang Membaca