MENCERITAKAN PEKERJAAN ALLAH
Dipublikasikan pada 29 Januari 2024
2 min baca

Bacaan: Kisah Para Rasul 21:17-26

Paulus memberi salam kepada mereka, lalu menceritakan dengan terperinci apa yang dilakukan Allah di antara bangsa-bangsa lain melalui pelayanannya.

(Kisah Para Rasul 21:19)

Pernahkah saudara menceritakan tentang kebaikan Allah menyertai perjalanan hidup saudara? Lalu bagaimana tanggapan orang yang mendengarnya? Biasa saja, tertarik atau malah menolak saudara?

Paulus dikisahkan dalam pasal sebelumnya begitu antusias untuk segera ke Yerusalem hingga ia mengorbankan kunjungan ke Efesus (Kis. 20:13-16). Ia juga bahkah tidak mengindahkan nasihat saudara seiman lainnya yang melarangnya ke Yerusalem. Paulus tetap berangkat dan di sana ia menceritakan secara terperinci apa yang dilakukan Allah di antara bangsa-bangsa lain. Namun, pada pertemuan resmi dengan pemimpin jemaat Yerusalem, Paulus mengalami kekecewaan. Bahkan respons tanggapan mereka terhadap apa yang Paulus ceritakan sangat tidak simpatik. Mereka menyampaikan tuduhan yang ditujukan saudara-saudara seiman dari bangsa Yahudi kepada Paulus (Kis. 21-22). Mereka juga tidak memberi kesempatan kepada Paulus untuk mengklarifikasi.

Belajar dari Paulus, ketika mendapat perlakuan yang tidak baik, ia bersedia untuk merendahkan diri bahkan berkorban untuk memenangkan orang bagi Kristus. Meski bukan berarti mengorbankan kebenaran. Kadang kala kita harus belajar fleksibel dalam hal-hal yang tidak bersifat esensial. Perbedaan prinsip dalam pelayanan bersama kerap kali terjadi, namun kiranya kasih menjadi dasar untuk melandasi pelayanan agar karya Tuhan tidak terhalang.

REFLEKSI:

Kita dipanggil untuk menceritakan pekerjaan Tuhan dan turut mengerjakan pekerjaan yang Tuhan kehendaki. Kita mengerjakannya dalam semangat kerja sama dan kerendahan hati.

Kategori
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
3 Orang Membaca