Bacaan: 2 Timotius 1:3-7

Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. (2Tim. 1:6)

Dalam pertandingan perahu naga, kita akan melihat ada seorang penabuh gendang di setiap perahu. Fungsi penabuh gendang itu selain untuk menjaga ritme dayungan juga untuk menjaga agar para pendayung tetap semangat.

Timotius diakui sebagai anak dalam iman oleh Paulus. Ia mengenal baik keluarga Timotius. Bahkan, ia dapat merujuk pertumbuhan iman Timotius sejak dari nenek dan ibunya. Namun, pertumbuhan iman bukanlah perjalanan yang lurus dan mulus. Tak jarang jalan itu berliku dan berbatu. Di jalan seperti itu pertumbuhan iman Timotius mengalami pasang surut. Paulus yang mengetahui hal itu mengingatkan Timotius agar tetap semangat dalam menjalani seluruh proses pertumbuhan imannya dengan mengingat dan meneladani iman yang ada pada nenek dan ibunya. Paulus mendorong agar Timotius tetap semangat dengan mengobarkan kasih karunia Allah yang ada padanya. Paulus tak membiarkan dan meninggalkan Timotius sendirian dalam kelemahan yang sedang dihadapinya.

Setiap orang pasti mengalami pasang surut dalam kehidupannya. Soalnya adalah ketika orang sedang terpuruk tak jarang ia sendirian sehingga ia makin dalam terpuruk. Orang yang terpuruk butuh orang lain yang dapat memberikan semangat dengan berbagai cara. Kesediaan untuk memberi semangat pada orang yang sedang terpuruk hanya mungkin terjadi bila ada kepedulian dan kesadaran bahwa kita ada di dalam perahu yang sama.

REFLEKSI:

Semangat harus terus-menerus dijaga dan dikobarkan agar tak padam.

Jagalah nyalanya dengan berbagai upaya.