RINDU TUHAN
Dipublikasikan pada 06 Maret 2024
2 min baca

Bacaan: Mazmur 84

Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain. (Mzm. 84:11a)

Spiritualitas itu ibarat api. Ia menghangatkan dan membakar. Ia menggerakkan seperti dinamo. Api dan gerakan itu akan tetap menyala dan hidup bila ada koneksi dengan sumber energi. Spiritualitas pun begitu. Manusia harus selalu terhubung dengan Tuhan agar spiritualitasnya menyala dan menggerakkan hidup. Dalam kesadaran akan pentingnya Tuhan, hati Sang Pemazmur selalu dibakar rindu. Ia ingin terus berada dalam hadirat Tuhan. Lebih baik satu hari di pelataran Tuhan, daripada seribu hari di tempat lain. Betapa ia kagum akan Allah dan berbahagia hidup di dalam-Nya. Ia merasakan kehadiran Tuhan dalam semesta dan ingin selalu berada dalam rengkuhan-Nya, seperti burung pipit dan burung layang-layang yang aman tinggal di sarang mereka. Bagi pemazmur, Tuhan adalah perisai dan pelindung-Nya. Karena itu, tidaklah mungkin ia bisa pergi menjauh dari Tuhan. Ia malah terus dibakar rindu. Dengan rindu itu, ia memelihara relasinya dengan Tuhan dalam doa. Relasi yang intim dengan Tuhan inilah yang justru menjadi sumber kuat dan motivasinya.

Sebagai manusia, kita memang tidak bisa menjauh dari Tuhan. Kedekatan dengan Tuhan adalah kunci yang mengalirkan kekuatan spiritual sekaligus yang mengarahkan hidup. Karena itu, saat-saat teduh dan intim dengan Tuhan harus tetap dijaga, supaya rindu Tuhan terus terpelihara. Hanya bersama Dialah kita bisa dengan gagah melangkah, sebab kita tahu bagaimana harus bersikap dan Dia selalu ada sebagai perisai.

REFLEKSI:

Peliharalah terus relasi kita dengan Tuhan. Sebab dengan terus terhubung pada Tuhan, maka kita menerima kekuatan dan semangat.

Kategori
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
5 Orang Membaca