BENAR DI MATA TUHAN
Dipublikasikan pada 30 Januari 2025
2 min baca

2 Tawarikh 34:1-7

Ia melakukan yang benar di mata TUHAN dan mengikuti langkah hidup Daud, bapa leluhurnya. Ia tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri. (2 Tawarikh 34:2)

Semasa hidupnya, Romo Mangun menunjukkan kehidupan spiritual yang menghamba. Ia memilih tinggal di pinggir kali Code Jogja agar dapat berinteraksi lebih dekat dengan rakyat kecil. Ia berjuang membela rakyat yang tempat tinggalnya digusur untuk pembuatan waduk Kedungombo, agar mereka bisa mendapat penggantian yang layak. Ia mendirikan sekolah percontohan agar rakyat yang kurang mampu dapat mengikuti pendidikan dengan baik. Ketika Romo Mangun tiada, banyak orang dari berbagai kalangan yang merasa kehilangan karena kehadirannya selama ini sangat menyentuh banyak orang.

Sekalipun masih muda usianya, yaitu delapan tahun, tetapi Raja Yosia mencari Allah Daud, bapa leluhurnya, dan melakukan reformasi rohani. Pertama-tama ia bertindak tegas terhadap penyimpangan pada perintah Allah, yaitu dengan menghancurkan semua tempat peribadatan kepada berhala di Yerusalem. Mezbah Baal dirobohkan, tiang-tiang berhala dan patung-patung pahatan dihancurkan. Yosia menahirkan Yehuda dan Yerusalem dari segala yang tak layak di hadapan Allah. Ia bertindak benar, tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri, sehingga ia berkenan di hadapan TUHAN.

Menjadi teladan dalam kehidupan iman dan spiritual tidak selalu hanya dapat dilakukan oleh orang yang sudah berumur, namun anak kecil sekalipun dapat menjadi teladan bagi sesamanya. Semua itu dimulai dari hasrat untuk mengutamakan Tuhan di atas segalagalanya dan menyingkirkan segala hal yang tidak menyenangkan hati Tuhan. Teladan Yosia mendorong kita untuk berani bertindak tegas terhadap segala penyimpangan dari perintah Tuhan untuk menyatakan kebenaran.

REFLEKSI:

Hari Tuhan pasti akan datang tanpa kita ketahui kapan waktunya.

Maka masih berjagakah kita?

Kategori
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
7 Orang Membaca