Bacaan: Keluaran 16:13-26
Ketika mereka menakarnya dengan gomer, orang yang memungut banyak, tidak kelebihan dan orang yang memungut sedikit, tidak kekurangan. Tiap orang memungut menurut keperluannya. (Kel. 16:18)
Kita tentu tidak asing dengan didikan orang tua yang berkata, “Ambil makanan secukupnya, lalu harus dihabiskan.” Hal ini bertujuan agar tidak ada makanan yang terbuang percuma, juga melatih diri untuk tidak serakah, karena keserakahan akan menghancurkan diri sendiri.
Perjalanan bangsa Israel setelah keluar dari tanah Mesir adalah perjalanan yang tak mudah, lapar, haus dan kelelahan sering ditemui di perjalanan, sungut-sungut pun muncul. Hati Allah yang baik tak lantas menjadi murka karena sungut-sungut mereka. Ia memberi roti pada waktu pagi dan daging pada waktu petang. Allah memberi perintah bahwa setiap orang harus mengambil makanan sesuai kebutuhan. Mereka yang mengambil lebih tidak akan mendapatkan hal yang baik, karena yang lebih itu menjadi busuk dan berbau pada waktunya. Dalam hal ini, Allah tidak hanya memberikan mereka makanan yang dibutuhkan. Allah juga mendidik mereka tentang bahaya dari keserakahan. Ketika mereka mengambil tidak sesuai kebutuhan, mengambil berlebihan, maka berakibat menjadi busuk, dan sia-sia.
Sesuai keperluan bukan hanya soal makanan, tapi juga soal gaya hidup. Sudah waktunya kita memeriksa apakah barang yang kita beli adalah kebutuhan atau hanya keinginan? Ketika ada kesempatan mengambil yang bukan hak kita, apakah kita tergiur untuk mengambilnya? Kiranya keserakahan dijauhkan dari hati kita.
DOA:
Tuhan, ajar aku hidup secukupnya, jauhkan aku dari hati yang serakah. Amin.