MATAKU TELAH MELIHAT KESELAMATAN
Dipublikasikan pada 31 Desember 2023
4 min baca

Bacaan: Lukas 2: 22-40

Sebab mataku telah melihat keselamatan yang datang dari-Mu (ay.30). Pengakuan iman atau pernyataan iman ini muncul dari seorang yang bernama Simeon. Siapa dia? Ia adalah seorang yang tinggal di Yerusalem. Ada tiga deskripsi tentang Simeon. Pertama, Simeon digambarkan sebagai sosok yang benar dan saleh di hadapan Tuhan. Kata “benar” dalam Injil Lukas menggunakan kata “dikaios” yang berarti taat kepada aturan. Sementara, kata “saleh” merupakan terjemahan dari kata “eulabes” yang berarti sungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah. Kedua, ia seorang yang menantikan penghiburan bagi Israel. Ia menantikan janji Allah akan hadirnya Sang Mesias. Tentu saja, bukan hanya Simeon yang menantikan Mesias. Bangsa Israel juga tahu akan janji tersebut dan turut berada dalam masa penantian. Namun, ada yang membedakan dalam penantian tersebut antara Simeon dan saudara sebangsanya, yaitu gaya hidup Simeon. Ketiga, Roh Kudus ada di atasnya. Ketiga hal ini menjadi kata kunci dari pengakuan iman atau pernyataan iman Simeon

Natal baru saja kita rayakan. Dalam momen Ibadah Malam Natal dan Ibadah Natal ini, ada begitu banyak orang datang ke gereja. Keramaian Natal ini dapat menolong kita untuk mendapatkan gambaran suasana keramaian di Bait Allah saat itu. Kita membayangkan bahwa ada banyak orang yang datang ke Bait Allah. Tentu bukan hanya Yusuf dan Maria sebagai orang tua yang membawa korban pendamaian ke Bait Allah dan menyerahkan bayinya kepada Tuhan. Pasti ada sangat banyak orang yang berlalu-lalang dengan aneka macam aktifitasnya, suasananya pasti hiruk pikuk, dan mungkin juga bising. Yang menarik, di tengah situasi seperti ini, Simeon dapat merasakan kehadiran Sang Mesias di antara sekian bayi yang ada di Bait Allah.

Mengapa Simeon dapat mengetahui keberadaan Yesus? Sebab, Simeon hidup benar dan saleh. Ia hidup bergaul dengan Allah. Ia menjadi orang yang benar dalam arti menjadi orang yang baik terhadap sesama dan gemar melakukan yang baik untuk sesama. Ia menjadi orang yang saleh dalam arti menjadi orang yang baik di hadapan Tuhan. Secara horisontal ia baik, dan secara vertikal ia juga baik. Ia bukan orang yang banyak berbuat baik tetapi tidak percaya kepada Tuhan. Ia juga bukan orang yang tampak perhatian pada hal-hal yang rohani tetapi ternyata perbuatannya kepada sesama tidak benar. Simeon merupakan seorang yang mempunyai integritas diri yang baik. Iman dan perbuatannya menyatu. Gaya hidup yang benar dan saleh telah memekakan matai man Simeon untuk melihat petunjuk Roh Kudus. Simeon pun segera menyambut Anak itu dan menggendong-Nya sambil memuji Allah.

Apa dampak atau buah dari seorang yang telah melhat keselamatan yang dari Tuhan. Belajar dari Simeon, kita dihantar untuk menyadari bahwa keselamatan itu juga disediakan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat Tuhan. Ciri orang yang telah melihat keselamatan nampak dalam keterbukaan dan kesediaan dirinya untuk menjadi pembawa berita keselamatan. Itu berarti, setiap orang yang telah melihat keselamatan dari Tuhan memiliki panggilan untuk mewartakan kabar baik dengan cara menjadi orang yang benar dan saleh agar keselamatan yang dari Tuhan dihadirkan di tengah kehidupan.

Amin.

*Pdt. Setyahadi

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
18 Orang Membaca