DOA YANG MENGUATKAN
Dipublikasikan pada 21 Mei 2023
2 min baca

Bacaan: Yohanes 17:1-11

“Ya, Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu ....” (Yoh. 17:11)

Apa kesamaan Yesus dan Paulus sebelum meninggalkan muridmurid? Mereka sama-sama berdoa. Yesus berdoa dan memohon agar Bapa menjaga murid-murid-Nya. Di sisi lain, Paulus berdoa bersama-sama dengan penatua di Efesus agar mereka mampu menjaga kawanan domba Allah (lih. Kis. 20:36). Dua kisah ini memperlihatkan bagaimana doa menjadi kekuatan bagi para murid Kristus menjalani hidup dan panggilan di dunia.

Selama Yesus hidup di dunia, Ia menjaga semua orang yang dipercayakan oleh Bapa kepada-Nya. Ketika Yesus tahu bahwa Ia tidak akan ada lagi bersama murid-murid-Nya, Ia menaikkan doa permohonan agar Bapa memelihara, menjaga, dan melindungi murid-murid-Nya. Doa yang diungkapkan menunjukkan betapa dekat dan eratnya hubungan Yesus dengan Bapa-Nya. Ada rasa percaya terhadap jaminan pemeliharaan Allah yang selalu menyertai meskipun secara fisik Yesus tidak ada lagi bersama-sama dengan mereka.

Doa yang adalah komunikasi manusia dengan Allah ternyata menjadi kekuatan bagi kita. Hal ini bukan karena doa adalah mantra yang penuh kuasa. Kekuatan ini dirasakan karena melalui doa, kita terhubung dengan Allah Sang Sumber Kekuatan. Doa mempererat hubungan itu sehingga kita tetap berdaya untuk melanjutkan hidup dan panggilan di dunia. Kita berdoa bukan karena Tuhan tidak tahu apa yang kita minta, melainkan doa menjadi pernyataan iman pribadi bahwa Allah menjaga dan menyertai kita senantiasa.

REFLEKSI:

Doa adalah momen membangun relasi dengan Allah yang menjaga dan memelihara kehidupan.

Kategori
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
7 Orang Membaca